Harga emas naik ke atas level $4260 per troy ons, setelah sempat anjlok tajam pada perdagangan hari sebelumnya. Kenaikan ini terjadi di tengah adanya kewaspadaan investor menjelang pertemuan antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent dijadwalkan untuk bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng guna melanjutkan pembicaraan dagang. Presiden AS Donald Trump sebelumnya menyampaikan optimismenya bahwa negosiasi tersebut dapat menghasilkan kesepakatan, dan menyebut ancaman tarif yang diberlakukan selama ini “tidak berkelanjutan”.
Di sisi lain, shutdown pemerintah AS masih berlanjut tanpa adanya kepastian tentang kapan akan berakhir, sehingga meningkatkan kekhawatiran di pasar keuangan.
Saat ini, para investor memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin pada pertemuannya bulan ini, dan memangkas suku bunganya lebih lanjut pada pertemuan bulan Desember.
Sepanjang perdagangan tahun ini, harga emas telah melonjak lebih dari 60%, ditopang oleh meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global, menguatnya ekspektasi penurunan suku bunga The Fed, berlanjutnya aksi beli emas oleh bank sentral, serta tingginya arus dana yang masuk ke Exchange Traded Fund (ETF) berbasis emas.
