Harga emas melemah ke sekitar level $4030 per troy ons akibat adanya aksi profit taking dan meredanya tensi geopolitik di Timur Tengah.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati rencana perdamaian tahap pertama, yang berpotensi mengakhiri perang yang telah berlangsung selama dua tahun dan mencakup kesepakatan pembebasan para sandera. Kesepakatan ini juga telah dikonfirmasi oleh pejabat Israel, Hamas, serta mediator dari Qatar.
Meski sempat terkoreksi, sentimen bullish terhadap emas sejauh ini masih tetap kuat, ditopang oleh meningkatnya ketidakpastian ekonomi global dan sikap dovish dari Federal Reserve. Situasi semakin diperparah oleh berhentinya operasional sebagian lembaga pemerintahan AS, yang menyebabkan rilis sejumlah data ekonomi ditunda dan berpotensi menimbulkan PHK di sektor publik.
Sementara itu, data ekonomi terbaru AS yang dirilis oleh lembaga swasta menunjukkan hasil yang mengecewakan. Di saat yang sama, notulen pertemuan The Fed terakhir mengindikasikan adanya potensi pemangkasan suku bunga lebih lanjut akibat melemahnya pasar tenaga kerja. Berlanjutnya kekhawatiran atas inflasi juga terus mendongkrak permintaan aset safe haven seperti emas.
