Yen Jepang menguat ke sekitar level 147 per Dolar AS pasca data Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang mencatatkan hasil yang lebih baik dari perkiraan, serta menguatnya ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan (BoJ).
Berdasarkan data resmi, ekonomi Jepang pada Q2 2025 berhasil tumbuh 0.3%, atau lebih tinggi dari pertumbuhan pada Q1 yaitu 0.1%. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh positifnya kinerja ekspor Jepang di tengah adanya tekanan tarif dari Amerika Serikat.
Penguatan Yen Jepang juga dipicu oleh pernyataan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, yang menilai BoJ tertinggal dalam upaya mengendalikan inflasi. Selain itu, BoJ disebut tengah menghadapi tekanan untuk menghapus indikator inflasi yang berkaitan dengan permintaan domestik dan pertumbuhan, yang selama ini membatasi langkah BoJ dalam melakukan pengetatan kebijakan moneter.
Meski demikian, Gubernur BoJ Kazuo Ueda tetap bersikap hati-hati, dan menegaskan bahwa tingkat inflasi inti masih berada di bawah target 2%.