Best Practices adalah seperangkat pedoman, etika, atau gagasan yang mewakili tindakan yang paling efisien atau bijaksana dalam situasi bisnis tertentu. Best Practices dapat ditetapkan oleh pihak berwenang, seperti regulator, organisasi pengaturan mandiri (SRO), atau badan pengatur lainnya, atau dapat juga ditetapkan secara internal oleh tim manajemen perusahaan.
Cara Kerja Best Practices
Best Practices berfungsi sebagai kerangka kerja umum untuk berbagai situasi. Misalnya, dalam bisnis yang menghasilkan produk fisik, Best Practices yang menyoroti cara-cara yang efisien untuk menyelesaikan tugas dapat diberikan kepada karyawan. Daftar Best Practices juga dapat menguraikan prosedur keselamatan untuk meminimalkan cedera karyawan. Bagi akuntan perusahaan, prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) mewakili Best Practices. GAAP adalah seperangkat standar akuntansi umum yang bertujuan untuk meningkatkan kejelasan, konsistensi, dan keterbandingan komunikasi informasi keuangan. GAAP memfasilitasi perbandingan silang informasi keuangan di berbagai perusahaan dalam sektor yang sama. Hal ini menguntungkan investor dan perusahaan tempat mereka berinvestasi dengan mengedepankan transparansi. Manajer investasi dapat mengikuti Best Practices saat menangani uang klien dengan berinvestasi secara hati-hati dalam portofolio yang terdiversifikasi dengan baik dan mengikuti toleransi risiko, jangka waktu, dan tujuan pensiun klien.
Pertimbangan Khusus
“Best Practices” adalah istilah yang dapat diterapkan secara luas dan di berbagai industri. Dalam dunia bisnis, frasa ini digunakan untuk segala hal, mulai dari manajemen proyek hingga fungsi audit, untuk menjelaskan metode yang paling efisien dalam menyelesaikan tugas bisnis. Dengan munculnya sistem kontrol kualitas yang lebih baru, muncul kebutuhan akan cara untuk menerapkan tolok ukur yang terukur dan mengkomunikasikan cara-cara untuk menerapkan standar keunggulan baru dengan cepat di seluruh organisasi. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi masalah, mengukur frekuensinya, mengembangkan solusi, dan memantau pelaksanaan solusi tersebut untuk memastikan bahwa solusi tersebut dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Best Practices sebagai Tolok Ukur Industri
Best Practices juga dapat digunakan sebagai tolok ukur di mana satu perusahaan dapat berbagi solusi yang dapat ditindaklanjuti dengan organisasi lain. Katakanlah ada sebuah perusahaan yang terkenal dengan infrastruktur distribusi produknya yang terbaik di kelasnya. Ketika diminta untuk menjelaskan secara tepat Best Practices yang menghasilkan efisiensi tinggi, perusahaan tersebut mengungkapkan bahwa mereka membekali semua staf bagian fulfillment dengan spidol merah yang dapat mereka gunakan untuk menandai pengiriman dengan prioritas tertinggi. Akibatnya, semua pesanan tinta merah diberi tingkat pengawasan yang lebih tinggi daripada yang lain. Karena lebih banyak mata yang secara refleks mencari kesalahan saat melihat tinta merah, lebih banyak kesalahan yang dapat ditandai dan diperbaiki.
Langkah-langkah untuk Mengembangkan Best Practices
Berikut adalah delapan langkah untuk mengembangkan Best Practices:
- Lakukan pekerjaan rumah Anda: Cari tahu apa yang dilakukan perusahaan-perusahaan di industri Anda terkait Best Practices, dalam hal layanan pelanggan, perekrutan, promosi, produksi, dan hal lain yang penting.
- Bagikan informasi Anda: Setelah Anda menentukan Best Practices apa yang penting, komunikasikan hal ini kepada individu-individu penting di perusahaan Anda sehingga semua orang memiliki pemahaman yang sama.
- Tentukan metrik Anda: Ketika Anda menentukan Best Practices, pastikan praktik tersebut dapat diukur sehingga Anda dapat melacak kemajuan dalam penerapannya, dan untuk meningkatkan akuntabilitas.
- Kelola perubahan: Karyawan dan orang lain biasanya resisten terhadap perubahan. Bersiaplah untuk menghadapi resistensi ini dan kembangkan strategi untuk melangkah maju ketika Anda menerapkan praktik baru.
- Modifikasi dan sesuaikan untuk bisnis Anda: Ketika menerapkan Best Practices, modifikasi praktik tersebut sehingga sesuai dengan karakteristik bisnis Anda dan sesuai dengan tujuan yang Anda inginkan.
- Libatkan semua orang: Seperti halnya berbagi informasi, pastikan bahwa semua orang dalam organisasi mengetahui Best Practices dan mereka telah setuju untuk mematuhinya.
- Menyelaraskan kebutuhan bisnis dan pelanggan: Mintalah panduan dari bisnis atau pelanggan lain yang mungkin dapat membantu Anda menyempurnakan dan menerapkan Best Practices dengan lebih baik.
- Evaluasi dan perbaiki: Seiring dengan perkembangan bisnis Anda, lakukan evaluasi terhadap praktik-Best Practices Anda dan perbaiki jika perlu agar sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam organisasi Anda.
Contoh Best Practices
Just in time (JIT) /Tepat Waktu
Just in time (JIT) adalah solusi Best Practices yang berfokus pada inventaris yang berupaya menyelaraskan bahan yang dipesan dari pemasok dengan jadwal produksi. Tujuan JIT adalah untuk memastikan efisiensi dan mengurangi pemborosan dengan hanya menerima bahan pada saat dibutuhkan. Meskipun hal ini dapat memangkas biaya inventaris, namun mengharuskan bisnis untuk memperkirakan permintaan barang secara akurat untuk memastikan jumlah persediaan yang tepat tersedia.
Kaizen
Kaizen adalah filosofi manajemen Jepang yang berupaya meningkatkan produktivitas secara bertahap dan metodis. Kaizen merupakan kata dalam bahasa Jepang yang berarti “perubahan menjadi lebih baik” atau “peningkatan berkelanjutan”. Kaizen berupaya melibatkan semua karyawan dan meningkatkan operasi secara berkelanjutan. Karakteristik kaizen termasuk merancang tempat kerja agar lebih efisien dan berdampak dengan menciptakan suasana tim, meningkatkan prosedur sehari-hari, memastikan karyawan terlibat, dan berusaha membuat pekerjaan lebih memuaskan, lebih aman, dan tidak melelahkan.
Best Practices untuk Investor
Dengan begitu banyak saham yang dapat dipilih, mungkin sulit untuk mengetahui saham mana yang harus dipilih untuk portofolio Anda. Dalam memilih saham, penting untuk mengetahui seperti apa portofolio Anda nantinya dan selalu mengingatnya seiring berjalannya waktu. Sebagai investor, sangat penting untuk mengetahui berita harian, tidak hanya untuk perusahaan yang Anda analisis atau yang sudah Anda investasikan, tetapi juga untuk berita dunia dan keuangan, karena hal ini juga memengaruhi saham. Membaca berita mungkin merupakan langkah pertama dalam menentukan saham apa yang harus dipilih. Memahami perusahaan mana yang sedang tren, sektor apa yang akan berkinerja baik, dan ke mana arah ekonomi, akan memberi Anda gambaran ke mana Anda harus mulai mencari. Dari sana, mulailah menyusun daftar saham yang menarik minat Anda. Misalnya, jika Anda membaca bahwa teknologi baru telah muncul dan membuat produk lain menjadi usang (misalnya, ponsel pintar yang membuat telepon rumah tradisional menjadi usang), Anda bisa mulai mencari perusahaan semacam itu. Anda bisa mencari saham melalui riset tentang siapa saja pemain utama di sektor yang Anda minati. Sebaliknya, Anda bisa melihat reksa dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang berinvestasi di sektor ini. Anda juga bisa menggunakan penyaring untuk menyortir perusahaan berdasarkan berbagai faktor, seperti kapitalisasi pasar dan pendapatan. Dari sana, analisis terperinci mengenai laporan keuangan perusahaan akan memberi Anda informasi yang Anda perlukan mengenai kesehatan perusahaan.