Yen Jepang melemah ke sekitar level 146.6 per Dolar AS setelah data perdagangan terbaru Jepang kembali memicu kekhawatiran atas kondisi ekonomi Jepang yang bergantung pada ekspor.
Menurut data tersebut, ekspor Jepang pada bulan Agustus mengalami penurunan 0.1% (YoY). Meski angka ini lebih baik dari perkiraan, namun ekspor Jepang telah mencatatkan penurunan selama empat bulan berturut-turut. Penurunan terbesar terjadi pada ekspor ke Amerika Serikat, yang dilaporkan turun 13.8 persen.
Sementara itu, impor dilaporkan turun 5.2 persen – lebih rendah dari bulan sebelumnya, namun masih lebih besar dari perkiraan turun 4.1 persen.
Dari sisi kebijakan moneter, Bank of Japan (BoJ) diperkirakan akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya di angka 0.5 persen. Para pejabat BoJ sejauh ini masih menimbang risiko domestik maupun eksternal, termasuk dampak dari kebijakan tarif AS.
Meski demikian, Yen sejauh ini masih bergerak di sekitar level tertinggi dua bulan, seiring melemahnya mata uang Dolar AS menjelang pengumuman kebijakan moneter terbaru The Fed. Pada pertemuannya kali ini, bank sentral AS tersebut diperkirakan akan memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin. Hingga akhir tahun, para investor memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunganya hingga sekitar 67 basis poin.


