Harga emas turun ke sekitar level $3680 per troy ons setelah sempat membukukan rekor tertinggi pada perdagangan hari sebelumnya. Pelemahan ini diduga dipicu oleh adanya aksi profit taking.
Meski demikian, harga emas masih berada dalam tren naik. Para investor kini menantikan keputusan kebijakan moneter Federal Reserve yang diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin. Jika terealisasi, pemangkasan ini akna menjadi yang pertama sepanjang tahun 2025.
Data ketenagakerjaan AS yang melemah semakin memperkuat ekspektasi pasar terhadap kemungkinan The Fed untuk memangkas suku bunganya hingga tiga kali pada sisa tahun ini. Namun, terdapat indikasi bahwa ekonomi AS masih tetap kuat. Penjualan ritel AS pada bulan Agustus tercatat naik 0.6%, sedangkan penjualan ritel inti naik 0.7% – naik empat bulan berturut-turut.
Para investor juga akan mencermati rilis proyeksi suku bunga (dot plot) terbaru serta konferesi pers Ketua The Fed Jerome Powell untuk mendapatkan arahan lebih lanjut terkait kebijakan moneter.
Sejak awal tahun, harga emas telah melonjak sekitar 41%, ditopang oleh tingginya permintaan dari bank sentral, meningkatnya permintaan aset safe haven, serta melemahnya mata uang Dolar AS.
