Harga emas bertahan di sekitar level $3.960 per troy ons, ditopang oleh adanya ketidakpastian ekonomi global serta menguatnya ekspektasi seputar pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve.
Kondisi ekonomi AS kian tertekan seiring berlanjutnya penutupan operasional sebagian pemerintahan AS hingga pekan ini. Pemerintah AS bahkan memperingatkan potensi terjadinya pemutusan hubungan kerja masal bagi pegawai federal. Situasi tersebut membuat investor kehilangan akses terhadap sejumlah data ekonomi penting yang biasanya menjadi acuan dalam menilai kondisi ekonomi AS. Kekurangan data ini juga memperumit proses pengambilan keputusan The Fed.
Meski demikian, para investor sejauh ini masih memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunganya sebesar 25 bps pada pertemuan akhir bulan ini, serta satu kali penurunan tambahan pada pertemuan bulan Desember mendatang.
Di sisi lain, gejolak politik di Prancis dan Jepang turut meningkatkan kekhawatiran fiskal global dan memperkuat minat investor atas aset safe haven seperti emas. Sepanjang tahun ini, harga emas telah melonjak sekitar 50 persen, dipicu oleh tingginya permintaan aset safe haven, menguatnya ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter The Fed, meningkatnya aliran dana ke ETF emas, serta melemahnya mata uang Dolar AS.
