BerandaAkademiMengenal dan Membaca Grafik dalam Dunia Trading

Mengenal dan Membaca Grafik dalam Dunia Trading

Kalau kamu mulai tertarik untuk mendalami analisis teknikal dalam dunia trading, maka hal pertama yang biasanya kamu temui adalah grafik alias chart. Ini bukan sekadar gambar-gambar tanpa makna, tapi visualisasi penting yang menggambarkan pergerakan harga dari waktu ke waktu. Melalui grafik inilah kamu bisa melihat pola, membaca arah tren, hingga menemukan peluang yang mungkin sebelumnya tidak terlihat. Charting adalah salah satu cabang dari analisis teknikal, dan bisa dibilang yang paling populer serta paling sering digunakan oleh para trader.

Bisa dibilang, grafik adalah “bahasa visual” bagi para pelaku pasar. Daripada menatap angka-angka dalam tabel yang membingungkan, jauh lebih mudah dan cepat kalau kamu cukup membaca grafik untuk memahami bagaimana pergerakan harga terjadi. Nah, ada beberapa jenis grafik utama yang wajib kamu kenali sebelum terjun lebih dalam ke dunia trading. Yuk, kita bahas satu per satu!

Line Chart – Sederhana tapi Bermanfaat

Jenis grafik yang satu ini adalah yang paling simpel. Line chart atau grafik garis hanya menghubungkan titik-titik harga penutupan dari waktu ke waktu dengan sebuah garis lurus. Misalnya, kalau selama lima hari terakhir harga penutupan suatu saham adalah 100, 110, 105, 120, dan 115, maka grafik akan menghubungkan angka-angka tersebut membentuk garis yang naik turun sesuai harga.

Walaupun terlihat sederhana, line chart tetap berguna, terutama kalau kamu cuma ingin mendapatkan gambaran umum tentang tren harga dalam periode tertentu. Cocok banget buat pemula yang baru belajar membaca pergerakan pasar.

Bar Chart – Lebih Detail, Lebih Banyak Informasi

Kalau kamu butuh informasi yang lebih lengkap dari sekadar harga penutupan, bar chart bisa jadi pilihan. Grafik ini menggambarkan empat data penting dalam satu batang, yaitu harga pembukaan (open), harga tertinggi (high), harga terendah (low), dan harga penutupan (close), makanya sering juga disebut OHLC chart.

Setiap batangnya punya garis vertikal yang menunjukkan rentang harga dari terendah ke tertinggi. Di sisi kiri batang terdapat garis horizontal kecil yang menunjukkan harga pembukaan, dan di sisi kanan menunjukkan harga penutupan. Jadi, dalam satu batang saja kamu sudah bisa tahu apakah harga naik atau turun dalam satu periode waktu tertentu.

Yang menarik, satu batang ini bisa mewakili berbagai jangka waktu, tergantung dari timeframe yang kamu gunakan. Bisa satu menit, satu jam, satu hari, bahkan satu bulan. Fleksibel banget, tergantung gaya trading kamu.

Candlestick Chart – Visual yang Lebih Menarik dan Informatif

Nah, kalau kamu suka tampilan yang lebih menarik secara visual dan tetap informatif, candlestick chart adalah sahabatmu. Grafik yang satu ini berasal dari Jepang, dan memang bentuknya mirip lilin, lengkap dengan “sumbu”-nya. Tapi bukan lilin ulang tahun ya, ini lilin yang menggambarkan pergerakan harga!

Candlestick menyajikan data yang sama dengan bar chart—harga pembukaan, penutupan, tertinggi, dan terendah—tapi dengan tampilan yang lebih visual. Badan candlestick menunjukkan jarak antara harga pembukaan dan penutupan. Kalau badan candlestick berwarna terang (biasanya putih atau biru), itu artinya harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan, alias harga naik—kita sebut itu sebagai bull candle. Sebaliknya, kalau warnanya gelap (misalnya hitam atau merah), itu menunjukkan harga turun, alias bear candle.

Sebagai pengingat mudah: BULL berarti naik, BEAR berarti turun. Jadi, bull candle mewakili pergerakan harga yang menguat, sedangkan bear candle menandakan pelemahan harga.

Satu hal menarik dari candlestick adalah kamu bisa memilih warna sesuai selera. Banyak trader suka mengganti warna standarnya agar lebih nyaman di mata. Selama kamu bisa membedakan mana candle bullish dan bearish, warna bukan masalah. Justru variasi warna bisa bikin kamu lebih betah memandangi chart berjam-jam!

Banyak trader menyukai candlestick karena tampilannya yang intuitif. Sekilas saja, kamu bisa langsung tahu harga open dan close, serta bagaimana sentimen pasar dalam periode tersebut.

Kesimpulan

Memahami berbagai jenis chart adalah langkah awal yang penting dalam perjalanan kamu sebagai trader. Baik itu line chart, bar chart, maupun candlestick chart, semuanya punya kelebihan masing-masing. Kamu tinggal pilih mana yang paling nyaman dan cocok untuk gaya analisis kamu.

Yang penting, jangan cuma melihat grafik sebagai gambar-gambar statis. Di balik garis dan batang itu, ada cerita pergerakan harga yang bisa kamu baca dan manfaatkan. Semakin kamu akrab dengan grafik, semakin tajam insting kamu dalam membaca pasar.

Jadi, siap untuk menjelajah lebih dalam dengan bantuan chart? Yuk mulai sekarang pelajari, praktikkan, dan temukan gaya trading kamu sendiri!

Baca Juga