Bayangkan kamu sedang menjelajah ke dalam hutan belantara dunia trading. Setelah sebelumnya mempelajari dasar-dasar analisis teknikal, sekarang saatnya kamu mengenal dua konsep penting yang akan sangat membantu dalam membuat keputusan jual-beli: support dan resistance. Kalau kamu sudah mulai aktif melakukan transaksi, dua hal ini akan menjadi penunjuk arah yang penting, semacam peta navigasi yang bisa menunjukkan di mana kamu sebaiknya beli, dan di mana kamu sebaiknya jual.
Coba kamu ingat kembali pelajaran ekonomi saat sekolah dulu. Kita pernah belajar tentang hukum permintaan dan penawaran, bukan? Jika permintaan (demand) meningkat sementara penawaran (supply) menurun, maka harga cenderung naik. Sebaliknya, kalau penawaran meningkat dan permintaan turun, maka harga akan cenderung turun. Prinsip dasar ini ternyata juga berlaku dalam dunia trading.
Dalam praktiknya, harga sebuah aset seperti mata uang atau saham selalu bergerak naik dan turun. Tapi ada titik-titik tertentu di mana harga itu berhenti. Misalnya, ketika harga sedang naik lalu tiba-tiba tertahan dan tidak bisa naik lagi, atau sebaliknya, ketika harga turun lalu berhenti di titik tertentu. Nah, titik-titik itulah yang menjadi dasar munculnya konsep support dan resistance.
Apa Itu Support?
Support adalah suatu area harga di mana kekuatan permintaan cukup besar sehingga bisa menghentikan penurunan harga. Saat harga turun dan menyentuh level ini, biasanya muncul tekanan beli yang menyebabkan harga berhenti turun, bahkan bisa berbalik naik. Secara sederhana, kamu bisa menganggap support sebagai “lantai” yang menahan harga agar tidak terus jatuh.
Misalnya, kamu perhatikan grafik harga yang bergerak turun, lalu berhenti di angka tertentu dan kemudian mulai naik lagi. Nah, angka tempat harga itu berbalik naik itulah yang disebut sebagai level support.
Apa Itu Resistance?
Sebaliknya, resistance adalah area di mana kekuatan penawaran cukup besar untuk menghentikan kenaikan harga. Ketika harga bergerak naik dan kemudian tertahan di suatu titik, di situlah resistance berada. Kita bisa menyebut resistance ini sebagai “langit-langit” yang menghentikan harga agar tidak menembus lebih tinggi.
Ketika harga mencapai resistance, bisa jadi banyak trader yang memutuskan untuk menjual, sehingga tekanan jual meningkat dan membuat harga mulai turun.
Support dan Resistance Tidak Bersifat Absolut

Penting untuk diingat bahwa level support dan resistance tidak selalu pasti atau mutlak. Bisa saja ada perbedaan pendapat antar-trader dalam menentukan di mana letak level-level ini. Dan itu wajar. Yang penting adalah bahwa support dan resistance berada di kisaran harga yang relatif dekat satu sama lain. Tidak harus angka yang sama persis.
Ketika Support Menjadi Resistance dan Sebaliknya
Menariknya, support dan resistance bisa saling bertukar peran. Kok bisa? Bayangkan kamu sedang berada di dalam sebuah ruangan. Lantai di bawahmu adalah support, dan langit-langit di atas adalah resistance. Sekarang, bayangkan kamu melempar bola ke atas. Kalau tenagamu tidak cukup kuat, bola itu akan memantul kembali ke bawah setelah menyentuh langit-langit. Tapi kalau tenagamu cukup besar, bola itu bisa menembus langit-langit dan melanjutkan perjalanannya ke atas.
Nah, ketika harga berhasil “menembus” resistance karena tekanan beli sangat kuat, level resistance yang sebelumnya menjadi batas atas, kini justru berada di bawah harga. Artinya, resistance tadi sekarang berubah menjadi support baru.
Sebaliknya, jika tekanan jual terlalu besar dan harga menembus support, maka support tersebut akan kehilangan kemampuannya untuk menahan penurunan harga. Dan saat harga terus bergerak turun, level support yang telah ditembus tadi akan berubah fungsi menjadi resistance baru.

Kesimpulan
Support dan resistance adalah dua elemen kunci dalam analisis teknikal. Dengan memahami di mana titik-titik ini berada, kamu bisa lebih bijak dalam menentukan kapan harus masuk atau keluar dari pasar. Mereka bukan hanya angka acak di grafik, tapi cerminan dari perilaku pasar, psikologi trader, dan dinamika antara supply dan demand.
Yang paling penting, kamu harus tahu bahwa level support dan resistance tidak bersifat permanen. Mereka bisa berubah tergantung pada kekuatan pasar. Jadi, jangan terpaku pada satu titik. Teruslah belajar membaca grafik dan pola pergerakan harga agar semakin mahir dalam mengidentifikasi support dan resistance secara dinamis.
Kalau kamu bisa memahami dan menerapkan konsep ini dengan baik, maka kamu akan punya bekal yang kuat untuk melangkah ke strategi trading yang lebih canggih. Selamat menjelajah lebih dalam ke dunia trading!