BerandaAkademiMemahami Konsep Support dan Resistance dalam Trading

Memahami Konsep Support dan Resistance dalam Trading

Space Available
Hubungi kami untuk informasi kerja sama

Dalam dunia trading, ada dua istilah penting yang wajib kamu pahami sejak awal: support dan resistance. Keduanya sering menjadi acuan utama ketika trader memutuskan kapan harus membeli atau menjual aset. Kalau kamu ingin lebih serius mendalami analisis teknikal, maka pemahaman mengenai support dan resistance ini akan jadi bekal dasar yang sangat berguna.

Coba bayangkan, kamu sudah aktif melakukan transaksi. Di saat tertentu, harga bergerak naik, lalu berhenti. Atau sebaliknya, harga turun, lalu berhenti juga. Nah, titik-titik berhentinya harga inilah yang sering berkaitan dengan area support dan resistance. Jadi, dengan memahami konsep ini, kamu bisa memperkirakan di level harga berapa sebaiknya kamu membuka posisi beli (buy) atau jual (sell).

Hubungannya dengan Supply dan Demand

Kalau ditarik ke pelajaran ekonomi waktu SMP dulu, harga suatu barang dipengaruhi oleh supply (penawaran) dan demand (permintaan). Ketika permintaan naik sementara penawaran turun, harga biasanya bergerak naik. Sebaliknya, saat penawaran melimpah tapi permintaan lesu, harga cenderung turun.

Di pasar keuangan, mekanisme yang sama juga berlaku. Harga mata uang, saham, atau aset lainnya selalu bergerak naik-turun karena pengaruh supply dan demand. Namun ada momen ketika harga berhenti naik atau berhenti turun. Hal ini menandakan kekuatan supply atau demand sudah tidak cukup besar untuk melanjutkan pergerakan harga sebelumnya. Di sinilah peran dari konsep support dan resistance.

Apa Itu Support?

Support adalah area harga di mana tekanan beli (demand) cukup kuat untuk menahan penurunan harga lebih lanjut. Jadi, ketika harga sudah mencapai level support, biasanya pergerakan turun akan terhenti dan ada kemungkinan besar harga berbalik naik.

Secara sederhana, support bisa disebut sebagai “lantai” yang menahan harga agar tidak jatuh lebih dalam. Jika harga menyentuh support, mayoritas trader melihatnya sebagai peluang untuk melakukan buy, karena ekspektasinya harga akan kembali naik.

Apa Itu Resistance?

Sebaliknya, resistance adalah area harga di mana tekanan jual (supply) cukup besar untuk menghentikan kenaikan harga. Jadi, ketika harga menyentuh resistance, pergerakan naik biasanya tertahan dan kemungkinan besar harga akan turun.

Kalau support dianggap sebagai “lantai”, maka resistance bisa diibaratkan sebagai “plafon” yang mencegah harga melompat lebih tinggi. Banyak trader menggunakan level resistance sebagai area potensial untuk melakukan sell, karena ada kemungkinan besar harga berbalik turun.

Contoh Support dan Resistance

Bayangkan grafik harga bergerak zig-zag ke atas. Ketika harga mencapai titik tertinggi lalu mulai turun, titik puncak itulah yang disebut resistance. Sebaliknya, saat harga turun lalu berhenti sebelum naik lagi, titik terendahnya disebut support.

Dengan memahami pola ini, trader bisa menandai level-level penting di grafik untuk memperkirakan arah pergerakan berikutnya. Tapi perlu diingat, support dan resistance bukanlah angka pasti. Kadang tiap trader punya perbedaan sedikit dalam menentukannya, tapi biasanya masih berada di area harga yang berdekatan.

Support Bisa Jadi Resistance, Resistance Bisa Jadi Support

Nah, ini bagian menarik sekaligus membingungkan untuk pemula. Pada kenyataannya, support dan resistance bisa saling bertukar peran.

Misalnya, harga sedang naik dan menembus resistance. Begitu resistance berhasil dilewati, level itu kini berubah fungsi menjadi support baru. Sebaliknya, ketika harga turun dan berhasil menembus support, maka level tersebut akan berganti menjadi resistance baru.

Analogi Support dan Resistance

Bayangkan kamu ada di dalam sebuah ruangan. Lantai ruangan itu adalah support, sementara langit-langitnya adalah resistance. Kamu memegang sebuah bola dan melemparkannya ke atas. Kalau lemparanmu lemah, bola akan memantul kembali ke bawah karena terbentur langit-langit. Namun kalau lemparannya cukup kuat, bola bisa menembus langit-langit dan naik ke ruang atas. Begitu sudah di atas, langit-langit tadi kini berubah posisi menjadi lantai barumu.

Begitu juga dengan harga di pasar. Jika tekanan beli cukup besar, harga bisa menembus resistance. Setelah itu, area yang tadinya dianggap sebagai batas atas, justru berubah menjadi batas bawah baru. Hal serupa juga berlaku untuk support yang ditembus. Jika tekanan jual cukup kuat, harga akan menembus support dan support tersebut kemudian beralih fungsi menjadi resistance.

Kenapa Memahami Support dan Resistance itu Penting?

Kenapa hal ini begitu penting? Karena dengan menguasai konsep ini, kamu bisa:

  • Menentukan entry point: kapan harus membeli atau menjual.
  • Menentukan exit point: kapan harus menutup posisi agar profit bisa diamankan atau kerugian bisa dibatasi.
  • Menyusun strategi trading: misalnya memasang stop loss di bawah support atau memasang target profit di bawah resistance.

Dengan kata lain, support dan resistance bukan hanya teori, tapi juga alat praktis yang membantu trader mengelola risiko sekaligus memaksimalkan peluang.

Signal Forex Akurat

Baca Juga