Harga emas naik ke sekitar level $3340 per troy ons, ditopang oleh melemahnya mata uang Dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS (Treasury yields).
Situasi ini terjadi di tengah meredanya tensi geopolitik pasca munculnya laporan AS dan Iran akan melakukan pertemuan pada pekan depan guna membicarakan program nuklir Iran dan meredam tensi ketegangan di Timur Tengah. Meski gencatan senjata antara Iran dan Israel masih berlangsung, para investor saat ini masih mengkhawatirkan keberlanjutan dari kesepakatan tersebut.
Sementara itu, Ketua The Fed Jerome Powell kembali memberikan pernyataan yang cenderung hati-hati. Ia menyatakan The Fed masih mampu mengatasi inflasi yang disebabkan oleh kebijakan tarif, namun belum siap untuk memangkas suku bunga meski mendapat tekanan politik.
Namun, data kepercayaan konsumen yang lemah menimbulkan kekhawatiran seputar kondisi pasar tenaga kerja dan kebijakan perdagangan, yang pada akhirnya bertentangan dengan argumen untuk menahan pemangkasan suku bunga.
Saat ini, perhatian para investor tertuju pada rilis data ekonomi terbaru AS berikutnya, termasuk data final pertumbuhan ekonomi Q1, klaim pengangguran awal, dan data PCE.