Harga minyak mentah berjangka jenis WTI turun ke sekitar level $65.1 per barel setelah sempat mencatatkan penurunan mingguan terbesar dalam kurun lebih dari dua tahun. Penurunan ini sendiri terjadi seiring meredanya tensi ketegangan di kawasan Timur Tengah.
Sepanjang perdagangan pekan lalu, harga minyak anjlok lebih dari 11% – penurunan mingguan terbesar sejak Maret 2023. Penurunan tersebut dipicu oleh tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Iran, yang meredakan kekhawatiran bahwa konflik akan meluas dan berpotensi mengganggu pasokan minyak dari kawasan tersebut.
Meski begitu, Iran meragukan gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat dengan Israel akan bertahan lama, dan memperingatkan akan melakukan serangan balasan jika serangan kembali terjadi.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan ia kemungkinan akan melonggarkan sanksi terhadap Iran “jika mereka bisa bersikap damai”.
Harga minyak juga tertekan oleh sebuah laporan yang menyatakan bahwa OPEC+ berencana untuk meningkatkan produksi minyaknya sebesar 411,000 barel per hari mulai bulan Agustus.
Para investor juga terus memantau perkembangan perdagangan internasional, terutama menjelang tanggal 9 Juli – tenggat waktu yang ditetapkan oleh Trump untuk merampungkan sejumlah perjanjian dagang.