Harga emas terus merangkak naik dan diperdagangkan di sekitar level $2800 per troy ons pasca Presiden AS Donald Trump kembali menegaskan ancamannya terkait tarif.
Rencananya tersebut dikhawatirkan akan memicu perang dagang dan berdampak negatif terhadap ekonomi global.
Pelonggaran kebijakan moneter dari sejumlah bank sentral utama juga turut mendongkrak harga emas lebih lanjut.
Terbaru, ECB memutuskan untuk memangkas suku bunganya seperti yang telah diperkirakan sebelumnya, sedangkan BoC memutuskan untuk mengakhiri kebijakan pengetatan kuantitatifnya, dan Riksbank Swedia memutuskan untuk menurunkan suku bunganya.
Di tempat terpisah, PBoC dan RBI juga mengindikasikan akan menerapkan kebijakan yang lebih longgar dan likuiditas yang lebih tinggi.
Sementara itu, tingkat suku bunga di AS cenderung stabil, dan The Fed tidak memberikan banyak petunjuk terkait arah kebijakan moneternya di masa depan. Kendati demikian, para investor masih memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya hingga dua kali pada tahun ini.
Dalam basis bulanan, harga emas berpotensi membukukan kenaikan terbesar sejak Maret 2024.