Harga emas masih diperdagangkan di sekitar level $2660 per troy ons seiring terus berlanjutnya aksi beli aset safe haven di tengah meningkatnya risiko geopolitik.
Para investor terus mencermati situasi geopolitik di Timur Tengah, terlebih pasca Presiden AS Joe Biden cenderung tidak menahan Israel untuk melancarkan serangan balasan terhadap Iran.
Israel sendiri sebelumnya telah bersumpah akan membalas Iran dan terus mengintensifkan serangannya di Beirut.
Sementara itu, positifnya data ketenagakerjaan AS pada awal pekan ini sedikit membebani harga emas lantaran hal tersebut memungkinkan Federal Reserve untuk menurunkan suku bunganya dengan laju yang lebih lambat.
Selain itu, data ISM juga mengindikasikan aktivitas bisnis di sektor jasa AS tumbuh dengan laju tertinggi dalam kurun lebih dari satu tahun.
Para investor saat ini memperkirakan peluang The Fed menurunkan suku bunganya sebesar 25 bps pada bulan November adalah sekitar 65%.
Ke depan, fokus para investor akan tertuju pada rilis data NFP dan data ketenagakerjaan AS lainnya pada malam hari ini untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai prospek suku bunga The Fed.
