Harga minyak mentah WTI diperdagangkan di sekitar level $68 per barel pasca OPEC merilis laporan bulanan terbarunya.
Dalam laporan terbarunya, OPEC kembali memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun 2024 dan 2025 dengan alasan melambatnya ekonomi Tiongkok, yang merupakan salah satu importir minyak mentah terbesar di dunia.
Selain itu, paket stimulus yang baru-baru ini dikucurkan oleh Tiongkok juga gagal mendongkrak sentimen investor, sehingga semakin membebani kekhawatiran bahwa Presiden AS terpilih Donald Trump kemungkinan akan memberlakukan tarif tambahan untuk barang-barang China.
Pasar minyak juga tengah menghadapi risiko surplus yang cukup besar pada tahun 2025 di tengah melambatnya pertumbuhan permintaan, meningkatnya pasokan minyak dari negara non-OPEC, serta adanya rencana OPEC untuk meningkatkan produksi minyaknya.