Harga minyak mentah WTI bertahan di sekitar level $89 per barel di tengah terus meningkatnya ekspektasi bahwa pasar minyak global akan kian ketat dalam beberapa bulan mendatang.
International Energy Agency (IEA) pada hari Rabu (13 September) kemarin mengatakan bahwa perpanjangan kebijakan pemangkasan pasokan oleh Arab Saudi dan Rusia dapat menyebabkan defisit secara substansial hingga kuartal keempat. Di saat yang sama, IEA juga mempertahankan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak pada tahun 2023 dan 2024.
Laporan tersebut dirilis sehari setelah OPEC juga mengatakan bahwa pihaknya memproyeksikan defisit sebesar 3.3 juta barel per hari pada kuartal keempat, sedangkan EIA memproyeksikan defisit yang lebih rendah yakni 230,000 barel.
Sementara itu, sebuah data menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik 4 juta barel pada pekan lalu, atau bertentangan dengan ekspektasi turun 1.9 juta barel.