Harga minyak mentah WTI berhasil rebound ke sekitar level $71 per barel setelah sempat anjlok lebih dari 4% pada perdagangan hari sebelumnya.
Anjloknya harga minyak dipicu oleh meredanya kekhawatiran seputar prospek pasokan, terutama pasca adanya laporan bahwa Israel akan melancarkan serangan balasan terhadap aset militer Iran, bukan fasilitas minyak.
Meskipun demikian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel memiliki kebebasan untuk merespon sesuai dengan kebutuhan.
Turut membebani harga minyak, IEA memangkas proyeksi permintaan minyak global dan memperkirakan pasokan minyak mentah global akan mengalami surplus.
Di tempat terpisah, OPEC juga turut memangkas proyeksi permintaan minyak untuk ketiga kalinya secara berturut-turut.
Di saat yang sama, prospek permintaan minyak dari China yang merupakan salah satu importir minyak mentah terbesar di dunia juga tetap bearish, di mana impor minyak mentah dilaporkan terus mengalami penurunan di tengah melemahnya konsumsi dan melambatnya pertumbuhan ekonomi.
