Yen Jepang masih terus tertekan dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 154 per Dolar AS – level terendah dalam kurun tiga minggu. Pelemahan ini terjadi menjelang pengumuman kebijakan moneter terbaru Federal Reserve pada akhir pekan ini.
Pada pertemuan terakhirnya tahun ini, The Fed diprediksi akan menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin. Untuk tahun depan, sejumlah pejabat The Fed mengindikasikan The Fed akan menurunkan suku bunga dengan laju yang lebih lambat dari perkiraan sebelumnya, sehingga membuat mata uang Dolar AS menguat.
Dari sisi domestik, Menteri Ekonomi Jepang Ryosei Akazawa kembali menegaskan bahwa Bank of Japan (BoJ) dan pemerintah akan terus bekerja sama dalam menerapkan kebijakan moneter yang tepat. Pernyataan tersebut disampaikan di tengah mencuatnya spekulasi bahwa BoJ tidak akan menaikkan suku bunganya pada bulan ini.
Spekulasi tersebut diperkuat oleh sebuah laporan yang mengungkapkan bahwa BoJ tidak melihat adanya dampak yang signifikan jika menunda proses pengetatan kebijakan moneter. Para pejabat BoJ juga mengindikasikan tengah menunggu bukti yang lebih substansial mengenai pertumbuhan upah sebelum melakukan penyesuaian kebijakan moneter.
Para investor sejauh ini terus mencermati sinyal dari The Fed dan BoJ, di mana keputusan dari kedua bank sentral tersebut berpotensi mempengaruhi pergerakan Yen dalam jangka pendek.