BerandaIstilahAverage True Range (ATR)

Average True Range (ATR)

Apa itu Average True Range (ATR)?

Average true range (ATR) adalah indikator analisis teknikal yang diperkenalkan oleh teknisi pasar J. Welles Wilder Jr. dalam bukunya New Concepts in Technical Trading Systems, yang mengukur volatilitas pasar dengan menguraikan seluruh kisaran harga aset untuk periode tersebut.1??

Indikator range sebenarnya diambil sebagai yang terbesar dari yang berikut ini: current high dikurangi current low; nilai absolut tinggi saat ini dikurangi penutupan sebelumnya; dan nilai absolut rendah saat ini dikurangi penutupan sebelumnya. ATR kemudian termasuk dalam moving average, umumnya menggunakan 14 hari, dari rentang sebenarnya.

 

INTISARI

  • Average true range (ATR) adalah indikator volatilitas pasar yang digunakan dalam analisis teknikal.
  • ATR biasanya diturunkan dari 14 hari simple moving average dari serangkaian indikator true range.
  • ATR awalnya dikembangkan untuk digunakan dalam pasar komoditas, tetapi sejak itu telah diterapkan pada semua jenis sekuritas.

 

Rumus Average True Range (ATR)

Langkah pertama dalam menghitung ATR adalah menemukan serangkaian true range value untuk sekuritas. Range harga aset untuk hari perdagangan tertentu hanyalah nilai tertinggi dikurangi nilai terendahnya. Sementara itu, range sebenarnya lebih luas lagi dan didefinisikan sebagai:

Bagaimana Menghitung Average True Range (ATR)

Trader dapat menggunakan periode yang lebih pendek dari 14 hari untuk menghasilkan lebih banyak sinyal trading, sementara periode yang lebih lama memiliki probabilitas lebih tinggi untuk menghasilkan lebih sedikit sinyal trading.

Misalnya, asumsikan seorang trader jangka pendek hanya ingin menganalisis volatilitas saham selama periode lima hari perdagangan. Oleh karena itu, trader bisa menghitung ATR lima hari. Dengan mengasumsikan data harga historis disusun dalam urutan kronologis terbalik, trader dapat menemukan nilai maksimum dari nilai absolut tinggi saat ini dikurangi rendah saat ini, nilai absolut tinggi saat ini dikurangi penutupan sebelumnya, dan nilai absolut rendah saat ini dikurangi penutupan sebelumnya. Perhitungan true range ini dilakukan untuk lima hari perdagangan terbaru dan kemudian dirata-ratakan untuk menghitung nilai pertama ATR lima hari.

Apa Makna dari Hasil Average True Range (ATR)?

Wilder awalnya mengembangkan ATR untuk komoditas, meskipun indikator ini juga bisa digunakan untuk saham dan indeks. Dapat dikatakan bahwa saham yang mengalami tingkat volatilitas yang tinggi memiliki ATR yang lebih tinggi, dan saham dengan volatilitas rendah memiliki ATR yang lebih rendah.

ATR dapat digunakan oleh teknisi pasar untuk masuk dan keluar dari perdagangan, dan merupakan tool yang berguna untuk ditambahkan ke sistem trading. ATR dibuat untuk memungkinkan para trader mengukur volatilitas harian aset secara lebih akurat dengan menggunakan kalkulasi sederhana. Indikator ini tidak menunjukkan arah harga; melainkan digunakan untuk mengukur volatilitas yang disebabkan oleh kesenjangan dan membatasi pergerakan naik atau turun. ATR cukup mudah dihitung dan hanya membutuhkan data harga historis.

ATR biasanya digunakan sebagai metode exit yang dapat diterapkan tanpa tergantung dari bagaimana keputusan entri nya dibuat. Salah satu teknik populer dikenal sebagai “chandelier exit” dan dikembangkan oleh Chuck LeBeau. Chandelier exit menempatkan trailing stop di bawah level tertinggi yang dicapai saham sejak Anda memasuki perdagangan. Jarak antara level tertinggi tertinggi (highest high) dan level stop didefinisikan sebagai beberapa kali ATR. Misalnya, kita bisa mengurangi tiga kali nilai ATR dari nilai tertinggi tertinggi sejak kita memasuki perdagangan.

ATR juga dapat memberikan petunjuk kepada trader tentang size trade apa yang harus dilakukan di pasar derivatif. Kita bisa menggunakan pendekatan ATR untuk position sizing yang memperhitungkan kesediaan trader individu untuk menerima risiko serta volatilitas pasar yang mendasarinya.

Contoh Penggunaan Average True Range (ATR)

Sebagai contoh, asumsikan nilai pertama ATR lima hari dihitung pada 1,41 dan hari keenam memiliki true range sebesar 1,09. Nilai ATR berurutan dapat diestimasi dengan mengalikan nilai ATR sebelumnya dengan jumlah hari dikurangi satu, dan kemudian menambahkan true range untuk periode saat ini ke hasil perkalian tadi.

Selanjutnya, bagilah jumlah tersebut dengan jangka waktu yang dipilih. Misalnya, nilai kedua ATR diperkirakan 1,35, atau (1,41 * (5 – 1) + (1,09)) / 5. Rumus ini kemudian bisa diulangi selama seluruh periode waktu.

Meskipun ATR tidak memberi tahu kita ke arah mana breakout akan terjadi, ATR dapat ditambahkan ke harga penutupan, dan trader dapat membeli kapan pun harga di hari perdagangan berikutnya di atas nilai tersebut. Konsepnya dapat dijelaskan seperti di bawah ini. Trading signal muncul relatif jarang, tetapi biasanya menemukan titik breakout yang signifikan. Logika di balik sinyal ini adalah bahwa setiap kali harga ditutup lebih dari ATR di atas penutupan terbaru, perubahan volatilitas terjadi. Mengambil posisi long sama dengan bertaruh bahwa saham akan mengikuti ke arah atas.

Keterbatasan Average True Range (ATR)

Ada dua batasan utama dalam menggunakan indikator ATR. Pertama, ATR adalah ukuran subjektif, artinya terbuka untuk interpretasi. Tidak ada nilai ATR tunggal yang akan menunjukkan dengan pasti bahwa tren akan berbalik atau tidak. Sebaliknya, pembacaan ATR harus selalu dibandingkan dengan pembacaan sebelumnya untuk mengetahui kekuatan atau kelemahan tren. 

Kedua, ATR hanya mengukur volatilitas dan bukan arah harga aset. Hal ini terkadang dapat menghasilkan mixed signal, terutama saat pasar mengalami pivot atau saat tren berada pada titik balik. Misalnya, kenaikan ATR yang tiba-tiba setelah pergerakan besar berlawanan dengan tren yang berlaku dapat membuat beberapa trader berpikir bahwa ATR mengkonfirmasi tren lama; padahal belum tentu demikian.

Baca Artikel Lainnya

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya