Equilibrium Quantity adalah ketika tidak ada kekurangan atau kelebihan suatu produk di pasar. Penawaran dan permintaan berpotongan, artinya jumlah suatu barang yang ingin dibeli konsumen sama dengan jumlah yang ditawarkan oleh produsennya. Dengan kata lain, pasar telah mencapai kondisi keseimbangan sempurna karena harga stabil dan dapat disesuaikan dengan semua pihak.
Teori dasar mikroekonomi memberikan model untuk menentukan kuantitas dan harga optimal suatu barang atau jasa. Teori ini didasarkan pada model penawaran dan permintaan, yang merupakan landasan fundamental kapitalisme pasar. Hal ini mengasumsikan bahwa produsen dan konsumen berperilaku dapat diprediksi dan konsisten dan tidak ada faktor lain yang mempengaruhi keputusan mereka.
Pengertian Equilibrium Quantity
Dalam grafik penawaran dan permintaan terdapat dua kurva, satu mewakili penawaran dan yang lainnya mewakili permintaan. Kurva-kurva ini diplot terhadap harga (sumbu y) dan kuantitas (sumbu x). Jika dilihat dari kiri ke kanan, kurva penawaran mempunyai kemiringan ke atas. Sebab, ada hubungan langsung antara harga dan penawaran. Produsen mempunyai insentif yang lebih besar untuk memasok suatu barang jika harganya lebih tinggi. Oleh karena itu, ketika harga suatu produk meningkat, jumlah yang ditawarkan juga meningkat.
Sementara itu, kurva permintaan yang mewakili pembeli memiliki kemiringan ke bawah. Hal ini disebabkan adanya hubungan terbalik antara harga dan kuantitas yang diminta. Konsumen lebih bersedia membeli suatu barang jika harganya murah; oleh karena itu, ketika harga naik, jumlah yang diminta menurun.
Karena kurva-kurva tersebut memiliki lintasan yang berlawanan, kurva-kurva tersebut pada akhirnya akan berpotongan pada grafik penawaran dan permintaan. Inilah titik keseimbangan ekonomi, yang juga mewakili kuantitas keseimbangan dan harga keseimbangan suatu barang atau jasa. Karena perpotongan terjadi pada titik pada kurva penawaran dan permintaan, memproduksi/membeli barang atau jasa dalam jumlah keseimbangan pada harga keseimbangan harus disetujui oleh produsen dan konsumen. Secara hipotetis, ini adalah keadaan paling efisien yang dapat dicapai pasar dan merupakan keadaan yang secara alami menjadi daya tarik pasar.
Pertimbangan Khusus
Teori penawaran dan permintaan mendasari sebagian besar analisis ekonomi, namun para ekonom memperingatkan agar tidak mengartikannya terlalu harfiah. Grafik penawaran dan permintaan hanya mewakili, dalam ruang hampa, pasar untuk satu barang atau jasa. Kenyataannya, selalu ada banyak faktor lain yang mempengaruhi keputusan seperti keterbatasan logistik, daya beli, dan perubahan teknologi atau perkembangan industri lainnya.
Teori ini tidak memperhitungkan potensi eksternalitas yang dapat mengakibatkan kegagalan pasar. Misalnya, selama kelaparan kentang di Irlandia pada pertengahan abad ke-19, kentang Irlandia masih diekspor ke Inggris. Pasar kentang berada dalam keseimbangan—produsen Irlandia dan konsumen Inggris merasa puas dengan harga dan jumlah kentang di pasar. Namun, orang Irlandia, yang tidak berperan dalam mencapai harga dan kuantitas barang yang optimal, mengalami kelaparan. Tindakan korektif kesejahteraan sosial untuk memperbaiki situasi tersebut, atau subsidi pemerintah untuk menopang industri tertentu, juga dapat berdampak pada harga keseimbangan dan kuantitas suatu barang atau jasa.