BerandaIstilahGross Processing Margin (GPM)

Gross Processing Margin (GPM)

Gross Processing Margin (GPM) adalah selisih antara biaya komoditas mentah dan pendapatan yang dihasilkannya setelah dijual sebagai produk jadi. Gross Processing Margin dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan. Harga komoditas mentah berfluktuasi, sehingga menciptakan selisih yang terus berubah antara input mentah dan produk olahan. Investor, pedagang, dan spekulan dapat memperdagangkan kontrak berjangka berdasarkan selisih harga antara komoditas mentah dan produk akhir yang dihasilkannya. Misalnya, pedagang dapat membeli komoditas dan menjual produk jadinya.

Memahami Gross Processing Margin (GPM)

Gross Processing Margin dapat berubah dari besar menjadi tipis berdasarkan musim, serta dari peristiwa cuaca yang tidak terduga atau kekacauan regional di suatu daerah yang merupakan produsen komoditas yang signifikan. Ketika selisih Gross Processing Margin melebar, yang berarti bahwa harga output melebihi biaya input, hal itu umumnya dilihat sebagai sinyal untuk perluasan kapasitas produksi.

Gross Processing Margin biasanya meningkat karena salah satu dari dua alasan. Pertama, komoditas input mengalami kelebihan pasokan, mungkin karena kelebihan produksi atau sekadar keberuntungan, dan oleh karena itu harganya melemah secara signifikan. Kedua, harga produk olahan naik karena permintaan yang meningkat. Demi kesehatan seluruh rantai nilai, investor umumnya ingin melihat GPM meningkat karena alasan terakhir karena hal itu menunjukkan pertumbuhan industri yang lebih berkelanjutan.

Gross Processing Margin (GPM) dan Jenis Pengolah

Gross Processing Margin untuk dua bisnis yang menggunakan komoditas mentah yang sama bisa sangat berbeda tergantung pada campuran produk akhir. Ini berlaku untuk semuanya, mulai dari kacang kedelai hingga minyak mentah, tetapi paling mudah dipahami dalam hal ternak dan daging. Dua pengolah daging babi bekerja dengan komoditas mentah yang sama, tetapi jika yang satu hanya menjual potongan daging utuh beku dan yang lain menjual berbagai produk bernilai tambah termasuk bacon, sosis, dan daging panggang yang diasinkan, maka Gross Processing Margin mereka kemungkinan akan mencerminkan varians produk tersebut. Grosir beku memiliki biaya produksi yang lebih rendah tetapi biaya pengadaan yang sama. Pengolah yang berfokus pada nilai tambah mengeluarkan lebih banyak biaya dan waktu untuk daging tetapi akan melihat premi yang jauh lebih tinggi saat dijual.

Nama Spesifik Komoditas untuk Gross Processing Margin (GPM)

Gross processing margin dapat memiliki nama yang berbeda tergantung pada komoditas yang dijelaskan. Misalnya, GPM untuk minyak disebut crack spread yang mengacu pada proses penyulingan pemecahan hidrokarbon menjadi produk minyak bumi. Sederhananya, crack spread adalah perbedaan harga antara satu barel minyak mentah dan produk minyak bumi yang dihasilkan. Crack adalah istilah industri untuk memecah minyak mentah menjadi komponen produknya yang meliputi propana, bahan bakar pemanas, bensin, dan sulingan seperti bahan bakar roket dan minyak.

Untuk kedelai dan kanola, disebut crush spread karena kedelai dihancurkan untuk menghasilkan minyak dan bungkil. Ini sering digunakan oleh pedagang untuk mengelola risiko dengan menggabungkan kedelai, minyak kedelai, dan bungkil kedelai berjangka menjadi satu posisi. Menggabungkan posisi terpisah menjadi satu juga dilakukan dengan crack spread.

Perdagangan Gross Processing Margin (GPM)

Mari kita gunakan contoh crack spread untuk menjelaskan perdagangan GPM. Crack spread mencakup margin penyulingan minyak dan dengan demikian sangat dipengaruhi oleh isu geopolitik. Jika terjadi pengurangan pasokan minyak karena ketidakstabilan regional, harga minyak mentah akan naik. Hal ini akan memengaruhi spread crack dengan mempersempit spread, atau margin.

Seorang pedagang akan menentukan bahwa harga produk olahan, dalam hal ini minyak bumi, lebih tinggi daripada harga minyak mentah, margin dianggap positif. Namun, para pedagang memperkirakan bahwa harga minyak mentah akan turun setelah stabilitas kembali di wilayah tersebut, sehingga mereka akan menempatkan perdagangan mereka dengan asumsi harga minyak mentah akan turun, dan spread akan melebar.

Kesimpulan

Margin pemrosesan kotor (GPM) adalah margin yang dihasilkan dari pengurangan biaya produk mentah dari harga jual produk jadi. Margin ini terus berubah karena tekanan ekonomi dari penawaran dan permintaan. Pergerakan harga ini menjadikan GPM sebagai permainan yang menarik bagi para pedagang tertentu yang memahami komoditas yang mereka perdagangkan, dan cara mendapatkan keuntungan dari spread.

  • Tags
  • G

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERBARU