BerandaIstilahHamada Equation

Hamada Equation

Apa itu Hamada Equation?

Hamada equation adalah metode analisis fundamental untuk menganalisis biaya modal perusahaan yang menggunakan leverage keuangan tambahan, dan bagaimana hal itu berhubungan dengan risiko keseluruhan perusahaan. Ukuran ini digunakan untuk meringkas efek leverage jenis ini terhadap biaya modal perusahaan – di atas dan di atas biaya modal seolah-olah perusahaan tidak memiliki utang – yang dikenal sebagai biaya modal tanpa leverage.

Cara Kerja Hamada Equation 

Robert Hamada adalah mantan profesor keuangan di University of Chicago Booth School of Business. Hamada mulai mengajar di universitas ini pada tahun 1966 dan menjabat sebagai dekan sekolah bisnis dari tahun 1993 hingga 2001. Persamaan ini muncul dalam makalahnya, “Pengaruh Struktur Modal Perusahaan terhadap Risiko Sistemik Saham Biasa” di Journal of Finance pada bulan Mei 1972.

Cara Menghitung Hamada Equation

Equation Hamada dihitung dengan:

  • Membagi utang perusahaan dengan ekuitasnya.
  • Mencari satu dikurangi tarif pajak.
  • Mengalikan hasil dari no. 1 dan no. 2 dan menambahkan satu.
  • Mengambil beta tak terungkit dan mengalikannya dengan hasil dari no. 3.

Apa Makna dari Hamada Equation?

Persamaan ini mengacu pada teorema Modigliani-Miller tentang struktur modal dan memperluas analisis untuk mengukur efek leverage keuangan pada sebuah perusahaan. Beta adalah ukuran volatilitas atau risiko sistemik relatif terhadap pasar secara keseluruhan. Hamada equation, kemudian, menunjukkan bagaimana beta sebuah perusahaan berubah dengan leverage. Semakin tinggi koefisien beta, semakin tinggi risiko yang terkait dengan perusahaan.

Contoh dari Hamada Equation

Sebuah perusahaan memiliki rasio utang terhadap ekuitas sebesar 0,60, tarif pajak sebesar 33%, dan beta tanpa pengungkit sebesar 0,75. Koefisien Hamada adalah 0,75 [1 + (1 – 0,33)(0,60)], atau 1,05. Ini berarti bahwa leverage keuangan untuk perusahaan ini meningkatkan risiko keseluruhan sebesar 0,30, yaitu 1,05 dikurangi 0,75 atau 40% (0,3 / 0,75).

Atau pertimbangkan peritel Target (NYSE: TGT), yang memiliki beta tanpa pengungkit saat ini sebesar 0,82. Rasio utang terhadap ekuitasnya adalah 1,05 dan tarif pajak tahunan efektif adalah 20%. Dengan demikian, koefisien Hamada adalah 0,99, atau 0,82 [1 + (1 – 0,2) (0,26)]. Dengan demikian, leverage untuk perusahaan meningkatkan jumlah beta sebesar 0,17, atau 21%.

Perbedaan antara Hamada Equation dan Weighted Average Cost of Capital (WACC)

Hamada Equation adalah bagian dari biaya modal rata-rata tertimbang (WACC). WACC melibatkan pengungkit beta untuk mengungkitnya guna menemukan struktur modal yang ideal. Tindakan mengungkit beta adalah Hamada equation.

Keterbatasan dalam Menggunakan Hamada Equation

Hamada equation digunakan untuk menemukan struktur modal yang optimal, namun persamaan tersebut tidak menyertakan risiko gagal bayar. Meskipun sudah ada modifikasi untuk memperhitungkan risiko tersebut, persamaan ini masih belum memiliki cara yang kuat untuk memasukkan spread kredit dan risiko gagal bayar. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai cara menggunakan Hamada equation, ada baiknya kita memahami apa itu beta dan bagaimana cara menghitungnya.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga