Yen Jepang anjlok ke sekitar level 160 per Dolar AS – level terendah dalam kurun tiga dekade di tengah rendahnya volume perdagangan akibat liburnya pasar keuangan Jepang.
Pelemahan Yen Jepang juga terjadi setelah Bank of Japan (BoJ) baru-baru ini memutuskan untuk tidak mengubah kebijakan moneternya saat ini.
Meskipun demikian, BoJ memutuskan untuk membatalkan rencana membeli obligasi dengan jumlah yang sama seperti sebelumnya, merevisi naik proyeksi inflasi, dan mengatakan ekonomi kemungkinan akan terus tumbuh dengan kecepatan yang sehat.
Yen sendiri telah melemah sekitar 13% terhadap Dolar AS sepanjang perdagangan tahun ini. Kondisi ini terjadi setelah BoJ terus mempertahankan tingkat suku bunganya di sekitar level nol sementara sejumlah negara maju lainnya terus menaikkan suku bunganya – membuat para investor meminjam Yen dan berinvestasi pada mata uang yang menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi.
Ke depan, fokus para investor akan tertuju pada sinyal-sinyal intervensi dari pemerintah Jepang.