Yen Jepang diperdagangkan di sekitar level 159.3 per Dolar AS di tengah adanya kekhawatiran pemerintah Jepang akan melakukan intervensi di pasar mata uang.
Diplomat Mata Uang Jepang, Masato Kanda, mengatakan Jepang siap untuk mengambil langkah “kapan pun”, seraya menekankan bahwa pergerakan mata uang harus stabil dan mencerminkan fundamental.
Pelemahan Yen baru-baru ini terjadi kian cepat setelah notulen pertemuan Bank of Japan (BoJ) terbaru mengungkapkan bahwa para anggota BoJ memiliki pendapat yang berbeda mengenai proses kenaikan suku bunga berikutnya.
Salah satu anggota BoJ menyerukan agar BoJ melakukan tindakan lebih cepat akibat adanya risiko kenaikan inflasi, sedangkan anggota BoJ yang lainnya meminta BoJ agar berhati-hati dan mencermati lebih banyak data.
Situasi tersebut terjadi setelah BoJ menolak untuk mengurangi jumlah pembelian obligasinya, dan mengatakan akan merilis sebuah rencana untuk menghentikan program pembelian obligasi pada pertemuan berikutnya yakni bulan Juli.
