Harga minyak mentah WTI turun ke bawah level $83 per barel setelah data ketenagakerjaan AS membukukan hasil yang beragam.
Menurut data yang dirilis pada hari Jumat, non-farm payrolls dilaporkan berada di atas ekspektasi pasar, namun tingkat pengangguran naik ke level tertinggi dua setengah tahun, sedangkan tingkat pertumbuhan upah turun ke level terendah tiga tahun.
Angka-angka tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang prospek ekonomi AS – konsumen minyak mentah terbesar di dunia, yang berpotensi melambat sekaligus mempengaruhi permintaan minyak.
Selain itu, meningkatnya peluang gencatan senjata di Gaza membayangi prospek permintaan bahan bakar selama musim panas.
Sementara itu, para investor terus mencermati risiko terganggunya pasokan minyak lantaran pelabuhan terbesar di Texas ditutup akibat Badai Tropis Beryl.
