Yen Jepang diperdagangkan di sekitar level 157.5 per Dolar AS menjelang berlangsungnya pertemuan Bank of Japan (BoJ) pada pekan depan. Pada pertemuan tersebut, BoJ diprediksi akan kembali menaikkan suku bunganya guna mendongkrak nilai mata uangnya.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida baru-baru ini mengatakan bahwa normalisasi kebijakan moneter bank sentral akan mendukung proses transisi Jepang menuju ekonomi yang didorong oleh pertumbuhan.
Yen sendiri telah menguat sekitar 2% sepanjang dua pekan terakhir. Kondisi tersebut diduga terjadi akibat adanya intervensi pemerintah. Dugaan juga diperkuat oleh data BoJ, yang mengungkapkan bahwa pihak pemerintah telah menghabiskan hampir 6 triliun Yen untuk melakukan intervensi pada tanggal 11-12 Juli lalu.
Data lainnya juga mengungkapkan bahwa pihak pemerintah Jepang telah menjual obligasi pemerintah AS senilai $22 miliar guna mengumpulkan Dolar AS, sekaligus untuk meningkatkan cadangan devisanya dan melakukan operasi di pasar valuta asing.
Sementara itu, data ekonomi terbaru mengungkapkan bahwa CPI Jepang cenderung stagnan di angka 2.8%, sedangkan core CPI naik menjadi 2.6%.