Dolar Australia melemah ke bawah level $0.665 setelah China memutuskan untuk menurunkan tingkat suku bunga acuannya.
Sebagai informasi, Aussie umumnya dianggap sebagai proksi atas Yuan China lantaran perekonomian Australia sangat bergantung pada ekspor ke China.
Pelemahan Aussie baru-baru ini, yang merupakan mata uang komoditas, juga terjadi seiring melemahnya harga energi dan logam.
Sementara itu, pada pertengahan bulan Juli, Dolar Australia sempat menguat tajam terhadap mata uang lainnya di tengah adanya spekulasi bahwa Reserve Bank of Australia (RBA) akan kembali menaikkan suku bunganya di tengah masih tingginya tingkat inflasi di Australia.
Melonjaknya jumlah warga Australia yang bekerja juga mengindikasikan bahwa kondisi pasar tenaga kerja di Australia relatif kuat meskipun tingkat pengangguran naik tipis menjadi 4.1%.
Para investor saat ini memperkirakan peluang RBA menaikkan suku bunganya pada bulan Agustus adalah sekitar 20%.