Pound Inggris berhasil rebound dan diperdagangkan di atas level $1.276 setelah sempat tertekan sejak pertengahan bulan Juli lalu.
Pelemahan Pound terus berlanjut pasca Bank of England (BoE) memutuskan untuk memangkas suku bunganya seiring turunnya tingkat inflasi Inggris.
Keputusan BoE untuk memangkas suku bunganya juga terjadi di tengah adanya tekanan ekonomi global dan sejumlah permasalahan di Inggris.
Mengecewakannya data ekonomi AS terbaru serta aksi jual di bursa saham Jepang turut meningkatkan kekhawatiran.
Selain itu, terjadinya kerusuhan di Inggris baru-baru ini, termasuk kerusuhan anti-imigran dan spekulasi terkait kenaikan pajak, telah mengurangi daya tarik mata uang Pound Inggris.
Meskipun Pound sempat menguat pasca Partai Buruh berhasil memenangkan pemilihan umum, namun situasi tersebut berbalik akibat adanya gejolak di pasar keuangan dan adanya spekulasi bahwa BoE akan menurunkan suku bunganya lebih lanjut.
