Dolar Australia diperdagangkan di sekitar level $0.664, dan terus bertahan di sekitar posisi terendah dua bulan setelah mata uang Dolar AS dan imbal hasil Treasury menguat lebih lanjut di tengah adanya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan lebih berhati-hati dalam menurunkan suku bunganya dan Trump akan menang pada pemilihan Presiden bulan November.
Dari Australia, investor tengah menilai sebuah data yang menunjukkan bahwa aktivitas bisnis sektor swasta di Australia mendekati level stabil, di mana aktivitas sektor jasa berekspansi lebih lanjut, sedangkan aktivitas sektor manufaktur mengalami kontraksi dengan laju tertinggi sejak Mei 2020.
Dari sisi kebijakan moneter, Deputi Gubernur Reserve Bank of Australia Andrew Hauser pada awal pekan ini mengatakan bahwa pertumbuhan lapangan kerja yang kuat sedikit mengejutkan, dan mengindikasiakn bahwa RBA siap untuk merespon ke dua arah tergantung pada data yang masuk.
Untuk sisa tahun ini, para investor memperkirakan RBA akan memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunganya saat ini, dan memperkirakan RBA akan mulai menurunkan suku bunganya pada bulan Mei tahun depan.