Dolar Australia melemah ke bawah level $0.66, terbebani oleh berlanjutnya reli pada mata uang Dolar AS dan imbal hasil Treasury, terutama di tengah positifnya sejumlah data ekonomi terbaru AS.
Sementara itu, Aussie menguat terhadap Yen setelah kubu koalisi yang saat ini berkuasa di Jepang kehilangan suara mayoritasnya di parlemen, sehingga menimbulkan ketidakpastian terkait prospek kenaikan suku bunga Bank of Japan (BoJ).
Dari Australia, para investor tengah menantikan rilis data inflasi Australia pada pekan ini, yang diperkirakan dapat memengaruhi kebijakan moneter Reserve Bank of Australia (RBA).
Bank sentral Australia sendiri baru-baru ini mengatakan bahwa tingkat suku bunga 4.35% cukup seimbang untuk menurunkan inflasi ke angka 2%-3% dan tidak membebani pasar tenaga kerja.
Untuk tahun ini, para investor memperkirakan RBA tidak akan mengubah tingkat suku bunganya saat ini, dan memperkirakan RBA baru akan mulai menurunkan suku bunga pada Mei tahun depan.