Apa itu Headline Risk?
Headline risk adalah kemungkinan bahwa sebuah berita akan berdampak buruk pada harga investasi, seperti saham atau komoditas. Headline risk juga dapat memengaruhi kinerja sektor tertentu atau seluruh pasar saham.
Memahami Headline Risk
Headline risk adalah risiko di mana judul berita atau cerita dapat memengaruhi harga saham, sektor, atau pasar yang lebih luas. Misalkan sebuah perusahaan farmasi meluncurkan obat baru bernama “Cholestride” yang secara dramatis mengurangi kadar kolesterol seseorang. Menanggapi obat tersebut, pesaingnya mengadakan penelitian yang menemukan kemungkinan hubungan yang tidak konklusif antara obat kolesterol baru dan kerusakan hati. Hal ini menciptakan headline risk bagi pembuat Cholestride yang harus dikelola agar tidak berdampak material pada harga saham perusahaan.
Headline yang dibuat oleh surat kabar, televisi, atau online – termasuk postingan media sosial – dapat menggerakkan harga saham. Perhatikan bahwa harga dapat bergerak, bahkan jika berita tersebut tidak benar atau menyesatkan, meskipun dalam kasus seperti itu harga akan cenderung kembali naik. Headline juga dapat menciptakan pergerakan positif, seperti persetujuan obat baru oleh FDA atau terobosan lainnya.
Headline risk dapat dimitigasi melalui kampanye hubungan masyarakat (humas) yang efektif. Upaya hubungan masyarakat yang berhasil dapat mempromosikan citra positif perusahaan yang dapat membantu menangkal berita negatif serta memberikan pengendalian kerusakan yang cepat jika berita semacam itu dirilis.
Mengelola Headline Risk
Investor tidak dapat mengendalikan atau mengelola headline risk secara langsung kecuali mereka dapat memanipulasi arus informasi sebelum informasi tersebut dipublikasikan. Upaya semacam itu berpotensi dianggap sebagai perilaku tidak etis, tergantung pada situasi dan informasi yang terlibat.
Namun, sentimen investor bisa berubah-ubah dan bahkan headline yang sepele pun dapat memicu perilaku yang berdampak negatif pada harga aset. Headline risk sebenarnya tidak lebih dari risiko harga. Oleh karena itu, risiko ini paling baik dikelola melalui aturan diversifikasi dan alokasi dalam portofolio, atau dengan aturan posisi trading yang menggunakan strategi stop-loss.
Contoh Headline Risk Sektor Khusus
Setelah krisis subprime lending tahun 2007-2010, pemberi pinjaman hipotek seperti Bank of America, JPMorgan Chase & Co. dan Citigroup menghadapi risiko utama yang signifikan dari lembaga-lembaga keuangan lain yang runtuh atau berada di bawah tekanan keuangan yang parah.
Setelah runtuhnya Lehman Brothers dan bailout lembaga-lembaga keuangan terkemuka termasuk Fannie Mae dan Freddie Mac pada tahun 2008, para investor tidak terlalu percaya diri dengan stabilitas sistem keuangan, dan setiap headline negatif yang berkaitan dengan sektor keuangan berpotensi memicu aksi jual saham-saham keuangan.