Harga minyak mentah WTI diperdagangkan di atas level $69 per barel di tengah adanya kekhawatiran atas prospek pasokan dan memanasnya tensi konflik antara Ukraina dan Rusia.
Kekhawatiran atas prospek pasokan meningkat setelah produksi minyak di ladang minyak Johan Sverdrup di Norwegia, yang memiliki kapasitas produksi hingga 755,000 barel per hari, dihentikan akibat adanya pemadaman listrik di darat.
Selain itu, produksi minyak di ladang minyak Tengiz di Kazakhstan juga turun sekitar 30% akibat adanya pemeliharaan, sehingga kian memperketat pasokan minyak global.
Memanasnya tensi konflik antara Rusia dan Ukraina juga turut mendongkrak harga minyak, terlebih setelah AS mengizinkan Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh AS untuk menyerang wilayah Rusia.
Sementara itu, melemahnya Dolar AS mendongkrak harga minyak lebih lanjut, lantaran membuat harga minyak menjadi lebih murah bagi pembeli dalam mata uang lainnya.
