Harga emas terkoreksi ke sekitar level $2700 per troy ons pasca AS merilis data inflasi terbarunya. Menurut data tersebut, tingkat inflasi AS naik sesuai dengan ekspektasi investor, sedangkan tingkat inflasi inti cenderung tidak berubah.
Data tersebut kian memperkuat kemungkinan Federal Reserve untuk menurunkan suku bunganya pada pertemuan pekan depan. Para investor sendiri saat ini memperkirakan peluang The Fed menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin adalah sekitar 98%.
Meskipun demikian, adanya kekhawatiran terkait prospek tingkat inflasi pada tahun depan terus membebani pasar. Hal ini didasari oleh masih tingginya beberapa data inflasi, sehingga meningkatkan ketidakpastian seputar prospek ekonomi secara keseluruhan.
Harga emas sejauh ini juga ditopang oleh pelonggaran kebijakan moneter dari sejumlah bank sentral utama. Terbaru, Bank of Canada (BoC) mengumumkan pelonggaran kebijakan moenter lebih lanjut, sedangkan European Central Bank (ECB) dan Swiss National Bank (SNB) juga diprediksi akan melonggarkan kebijakan moneternya lebih lanjut.
Di tempat terpisah, People’s Bank of China (PBoC) kembali membeli emas setelah sempat terhenti selama enam bulan dan berjanji akan mengadopsi kebijakan moneter yang lebih akomodatif pada tahun mendatang.