Harga minyak mentah WTI masih bertahan di sekitar level $70 per barel di tengah adanya ancaman sanksi terhadap sejumlah negara produsen minyak. Pada awal pekan ini, para pejabat AS mengindikasikan akan menerapkan sanksi yang lebih ketat terhadap ekspor minyak Rusia dan Iran, sementara Uni Eropa sepakat untuk memberikan sanksi tambahan terhadap Rusia atas konfliknya dengan Ukraina.
Harga minyak juga ditopang oleh positifnya prospek permintaan dari China, terlebih setelah Negeri Tirai Bambu tersebut berencana untuk menerapkan kebijakan moneter yang lebih longgar pada tahun depan, sehingga berpotensi meningkatkan permintaan minyak dari importir minyak mentah terbesar di dunia tersebut.
Meskipun demikian, harga minyak juga dibayangi oleh kekhawatiran seputar pasokan. Meskipun International Agency (IEA) menaikkan proyeksi permintaan minyak untuk tahun 2025, IEA juga memperingatkan bahwa pasokan minyak global akan cukup. Turut membebani harga minyak, OPEC memutuskan untuk menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak untuk tahun 2024.
