Harga emas rebound tipis ke sekitar level $2650 per troy ons menjelang pengumuman kebijakan moneter terbaru Federal Reserve pada akhir pekan ini. Fokus para investor sejauh ini masih tertuju pada prospek kebijakan moneter bank sentral pada tahun 2025, yang berpotensi membentuk sentimen pasar dalam beberapa bulan mendatang.
Sebagai informasi, pada pertemuan terakhirnya tahun ini, Federal Reserve diprediksi akan menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin.
Memanasnya tensi geopolitik di wilayah Timur Tengah sejauh ini juga turut mendongkrak harga emas. Serangan udara dan darat yang dilancarkan oleh Israel ke wilayah Gaza baru-baru ini meningkatkan ketidakpastian, sekaligus mendorong investor untuk membeli aset safe haven seperti emas.
Di sisi lain, World Gold Council (WGC) memproyeksikan pertumbuhan permintaan emas pada tahun 2024 akan melambat. Menurut WGC, kondisi tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk kebijakan bank sentral, konflik geopolitik yang sedang berlangsung, dan kondisi ekonomi di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, China, dan India.