Apa itu Industry Life Cycle?
Industry Life Cycle mengacu pada evolusi sebuah industri atau bisnis melalui empat tahap berdasarkan karakteristik bisnis yang umum ditampilkan di setiap fase.
Empat fase dalam Industry Life Cycle adalah tahap pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan. Industri lahir ketika produk baru dikembangkan, dengan ketidakpastian yang signifikan mengenai ukuran pasar, spesifikasi produk, dan pesaing utama.
Konsolidasi dan kegagalan mengurangi jumlah industri yang sudah mapan seiring pertumbuhannya, dan pesaing yang tersisa meminimalkan biaya saat pertumbuhan melambat dan permintaan akhirnya menurun.
Memahami Industry Life Cycle
Tidak ada definisi universal untuk berbagai tahap dalam Industry Life Cycle, namun umumnya, siklus ini dapat dibagi menjadi pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan. Siklus kehidupan ada di semua aspek kehidupan. Industry Life Cycle dapat berhubungan dengan masa muda, ketidaktahuan, dan tekad (pengenalan), pembelajaran, perbaikan, dan perluasan sosial (pertumbuhan), pencapaian dan pemenuhan (kedewasaan), serta kemampuan yang menurun untuk bersaing, menang, dan berkembang (penurunan).
Panjang relatif setiap fase dalam Industry Life Cycle dapat bervariasi secara substansial di antara industri-industri. Model standar biasanya berhubungan dengan barang-barang manufaktur, namun ekonomi jasa masa kini dapat berfungsi sedikit berbeda, terutama dalam bidang teknologi komunikasi internet.
Fase-fase Industry Life Cycle
Fase Pengenalan
Fase pengenalan, atau fase startup, melibatkan pengembangan dan pemasaran awal produk atau layanan baru. Para inovator sering kali menciptakan bisnis baru untuk memungkinkan produksi dan penyebaran tawaran baru tersebut.
Informasi tentang produk dan peserta industri sering kali terbatas, sehingga permintaan cenderung belum jelas. Pada tahap ini, konsumen barang dan jasa perlu belajar lebih banyak tentangnya, sementara penyedia baru masih mengembangkan dan menyempurnakan tawaran tersebut.
Industri atau bisnis cenderung sangat terfragmentasi pada tahap pengenalan. Peserta cenderung tidak menguntungkan karena pengeluaran dikeluarkan untuk mengembangkan dan memasarkan tawaran, sementara pendapatan masih rendah.
Fase Pertumbuhan
Pada fase kedua ini, konsumen mulai memahami nilai dari penawaran, bisnis, atau Industry Life Cycle yang baru. Permintaan berkembang pesat.
Sejumlah pemain penting biasanya mulai terlihat, dan mereka bersaing untuk merebutkan pangsa pasar yang baru. Keuntungan langsung biasanya bukan prioritas utama karena perusahaan mengalokasikan dana untuk riset dan pengembangan atau pemasaran.
Proses bisnis diperbaiki, dan ekspansi geografis menjadi hal yang umum. Setelah produk baru terbukti memiliki kelayakan, perusahaan besar di industri terkait cenderung memasuki pasar melalui akuisisi atau pengembangan internal.
Fase Kematangan
Fase kematangan dimulai dengan periode shakeout, di mana pertumbuhan penjualan melambat, fokus beralih pada pengurangan biaya, dan konsolidasi terjadi (seiring perusahaan mulai bergabung atau mengakuisisi satu sama lain).
Beberapa perusahaan mencapai skala ekonomi, yang menghambat keberlanjutan pesaing yang lebih kecil. Pertumbuhan dapat terus berlanjut.
Saat kematangan tercapai, hambatan masuk menjadi lebih tinggi, dan lanskap persaingan menjadi lebih jelas. Pangsa pasar, arus kas, dan profitabilitas menjadi tujuan utama perusahaan yang tersisa karena pertumbuhan relatif kurang penting.
Persaingan harga menjadi jauh lebih relevan karena diferensiasi produk berkurang seiring dengan konsolidasi.
Perusahaan dapat memperpanjang fase kematangan dengan memosisikan kembali tawaran mereka, berinvestasi di pasar dan teknologi baru, serta mendorong pertumbuhan baru.
Fase Penurunan
Fase penurunan menandakan berakhirnya kemampuan sebuah Industry Life Cycle atau bisnis untuk mendukung pertumbuhan. Keusangan dan perubahan pasar akhir (pengguna akhir) berdampak negatif pada permintaan, yang mengarah pada penurunan pendapatan. Hal ini menciptakan tekanan terhadap margin, yang memaksa pesaing yang lebih lemah keluar dari Industry Life Cycle.
Konsolidasi lebih lanjut adalah hal yang umum, karena para peserta mencari sinergi dan keuntungan lebih lanjut dari skala. Fase penurunan seringkali menandakan berakhirnya kelayakan model bisnis yang ada, mendorong para peserta di Industry Life Cycle untuk memasuki pasar yang berdekatan.
Seperti pada fase kedewasaan, fase penurunan dapat ditunda dengan perbaikan produk besar-besaran atau penggunaan ulang. Namun, hal ini cenderung hanya memperpanjang penurunan dan akhirnya keluar dari pasar.
Contoh-contoh
Fase Pengenalan
Beberapa industri yang berada pada tahap startup atau berkembang meliputi industri kecerdasan buatan, industri kendaraan otonom, industri bioteknologi, dan industri realitas virtual.
Fase Pertumbuhan
Coca-Cola adalah contoh dari penyintas siklus hidup yang cerdas. Di negara-negara Barat, Coca-Cola dianggap berada di tahap kedewasaan karena pasarnya tidak menawarkan ruang untuk ekspansi. Namun, kemampuannya untuk mengubah bisnisnya dengan efisien dan efektif untuk melayani populasi besar di Asia juga menempatkannya pada fase pertumbuhan.
Industri komputer, demikian pula, telah mengalami fase pertumbuhan yang diperpanjang karena fokus jangka panjangnya pada pembaruan perangkat keras, fitur, dan fungsionalitas.
Fase Kematangan
Di AS, industri yang sudah matang meliputi makanan dan pertanian, pertambangan, dan layanan keuangan. Perusahaan-perusahaan seperti Apple, Xerox, Intel, IBM, dan Procter & Gamble dianggap sebagai perusahaan di fase kematangan.
Fase Penurunan
Beberapa riset analisis pendapatan menunjukkan bahwa industri yang paling cepat mengalami penurunan di AS mencakup:
- Pembuatan besi dan baja
- Distribusi gas alam
- Pembuatan mesin semikonduktor
- Pengeboran minyak dan ekstraksi gas
- Produksi telur ayam