Yen Jepang menguat ke sekitar level 155 per Dolar AS seiring menguatnya optimisme bahwa Bank of Japan (BoJ) akan menaikkan suku bunganya lebih lanjut. Optimisme dipicu oleh sikap hawkish sejumlah pejabat BoJ, yang mengindikasikan BoJ akan menaikkan suku bunganya menjadi 0.5%. Jika keputusan tersebut diimplementasikan, maka tingkat suku bunga BoJ akan berada pada level tertinggi sejak krisis keuangan global tahun 2008.
BoJ juga diprediksi akan merevisi proyeksi tingkat inflasi, yang dipicu oleh meningkatnya optimisme bahwa kenaikan upah akan memungkinkan perekonomian untuk mencapai target BoJ yakni 2% secara berkelanjutan. Kondisi ini mencerminkan adanya rasa percaya diri terhadap prospek pemulihan ekonomi Jepang sekaligus kemampuannya dalam mempertahankan tingkat inflasi di level yang moderat.
Turut mendongkrak Yen, Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato baru-baru ini kembali menegaskan bahwa pemerintah siap untuk mengambil “tindakan yang tepat” guna mendongkrak nilai mata uangnya. Pernyataannya berhasil memperkuat sentimen investor dan membuat Yen menguat lebih lanjut.
Di tempat terpisah, para investor terus memantau perkembangan di Amerika Serikat, terutama pasca Presiden AS Donald Trump resmi menjabat. Trump sendiri telah menandatangani beberapa perintah eksekutif dan tengah mendiskusikan masalah tarif, sehingga berpotensi memperumit dinamika pasar keuangan global.