Nilai tukar Yen Jepang menguat ke sekitar level 145 per Dolar AS setelah sempat melemah pada perdagangan hari sebelumnya. Penguatan ini terjadi setelah tingkat inflasi inti Jepang naik tiga bulan berturut-turut, menjadi 3.7% – level tertinggi sejak Januari 2023. Data tersebut memperkuat spekulasi bahwa Bank of Japan (BoJ) akan terus melakukan pengetatan kebijakan moneter guna menghadapi kenaikan inflasi yang terus berlanjut.
Awal pekan ini, BoJ memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di level 0.5%, dan mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan masih terus membebankan kenaikan upah ke harga barang dan jasa, sehingga membuat tingkat inflasi inti tetap tinggi. Gubernur BoJ, Kazuo Ueda, kembali menegaskan bahwa kebijakan BoJ akan bergantung pada data, dan masih membuka peluang untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika tingkat inflasi tetap tinggi.
Meski mengalami penguatan pada perdagangan hari ini, Yen masih tercatat melemah hampir 1% sepanjang perdagangan pekan ini, tertekan oleh penguatan mata uang Dolar AS. Penguatan Dolar dipicu oleh meningkatnya permintaan aset safe haven di tengah memanasnya ketegangan antara Israel dan Iran, serta potensi keterlibatan AS dalam konflik tersebut.


