Harga emas turun ke bawah level $3360 per troy ons – mendekati level terendah satu minggu dan berpotensi mencatatkan penurunan mingguan pertama dalam kurun tiga pekan terakhir. Penurunan ini terjadi lantaran para investor melakukan aksi jual emas untuk menutupi kerugian di pasar lain di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Israel dan Iran sejauh ini terus saling melancarkan serangan. Israel bahkan dilaporkan telah meningkatkan intensitas serangan ke Israel, terlebih pasca sebuah rudal menghantam rumah sakit besar di Israel.
Di Amerika Serikat, perhatian para investor juga tertuju pada Gedung Putih. Presiden AS Donald Trump tengah mempertimbangkan aksi militer langsung terhadap Iran, di mana keputusan finalnya diperkirakan akan diumumkan dalam dua minggu ke depan.
Sementara itu, Federal Reserve (bank sentral AS) baru-baru ini memutuskan untuk tidak mengubah tingkat suku bunganya dan mengindikasikan akan memangkas suku bunganya hingga dua kali pada sisa tahun ini. Namun, Ketua The Fed, Jerome Powell, memperingatkan bahwa tarif impor yang tinggi bisa membuat inflasi kembali naik. Dalam proyeksi terbarunya untuk tahun 2025, The Fed memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan melemah, inflasi akan naik, dan tingkat pengangguran akan naik.
Kenaikan inflasi diperkirakan akan membatasi kemampuan The Fed dalam memangkas suku bunganya, yang pada akhirnya bisa membebani harga emas yang tidak memberikan imbal hasil.