BerandaIstilahLease Extension

Lease Extension

Lease Extension mengacu pada perjanjian hukum yang memperpanjang jangka waktu sewa atau perjanjian sewa yang ada. Perpanjangan bukanlah persyaratan dalam hubungan bisnis, tetapi sering kali diberikan tepat sebelum perjanjian awal berakhir. Perpanjangan umum terjadi dalam hubungan antara tuan tanah dan penyewa properti komersial dan perumahan, atau antara pihak yang menyewa kendaraan, mesin, pabrik, dan peralatan.

Cara Kerja Lease Extension

Sewa adalah kontrak yang mengharuskan penyewa, atau pengguna, untuk membayar lessor, atau pemilik, atas penggunaan aset selama jangka waktu tertentu. Sewa umum terjadi untuk properti sewaan atau untuk penggunaan peralatan, kendaraan, atau mesin dan pabrik. Jika aset yang disewa adalah properti berwujud, maka aset tersebut juga dapat disebut sebagai perjanjian sewa.

Saat sewa berakhir, baik lessor maupun lessee memiliki beberapa opsi yang tersedia. Lessee dapat mengosongkan atau menyerahkan akses ke properti, atau kedua belah pihak dapat menyetujui Lease Extension. Opsi ini mungkin memerlukan beberapa negosiasi ulang atas ketentuan sewa baru. Pilihan terakhir adalah memperpanjang sewa. Ketentuan sewa awal biasanya masih berlaku, tetapi jangka waktu perpanjangan cenderung lebih pendek. Jadi, dalam kasus properti sewa hunian, pemilik dapat mempertahankan beberapa ketentuan sewa awal seperti jumlah sewa yang harus dibayarkan, tetapi memperpanjang masa sewa bagi penyewa.

Lease Extension adalah dokumen formal yang harus menyertakan perincian tertentu. Dokumen tersebut harus mencantumkan semua pihak yang terlibat dalam perjanjian, serta tanggal dimulai dan berakhirnya perpanjangan. Dokumen perpanjangan juga harus merujuk pada perjanjian sebelumnya yang diperpanjang. Beberapa Lease Extension—terutama dalam real estat—diberikan secara otomatis. Perpanjangan tersebut dapat menentukan jangka waktu tertentu untuk perpanjangan atau dapat memungkinkan penggunaan properti secara bulanan.

Pertimbangan Khusus

Lease Extension merupakan bagian penting dari hubungan penyewa-penyewa karena mengurangi risiko yang terlibat bagi masing-masing pihak. Misalnya, pemilik yang menyetujui Lease Extension dapat mempertahankan ketentuan sewa awal, termasuk ketentuan tentang pemberitahuan pengosongan. Artinya penyewa harus memberikan pemberitahuan tertulis sebelumnya sebelum mengosongkan properti. Pemilik dapat yakin tidak ada kejutan, dan tidak perlu mengambil risiko unit kosong. Demikian pula, Lease Extension dapat memberi penyewa stabilitas. Dengan perpanjangan yang tepat, penyewa tidak perlu menyerahkan unit mereka setelah masa sewa berakhir.

Perusahaan mengadakan perjanjian sewa dan menyetujui perjanjian Lease Extension karena berbagai alasan. Alasan utama untuk menyewa aset daripada membelinya adalah manajemen risiko. Suatu perusahaan dapat memutuskan untuk menyewa sebidang tanah agar terlindungi dari risiko fluktuasi harga tanah. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk fokus pada kompetensi intinya daripada real estat.

Alasan lain untuk menyewa adalah untuk menyederhanakan pembuangan. Misalnya, perusahaan konstruksi dapat memutuskan untuk menyewa peralatan berat, daripada membelinya, sehingga tidak perlu berurusan dengan penjualan peralatan setelah tidak lagi dibutuhkan. Penyewa dapat membayar lebih per jam untuk menggunakan peralatan, tetapi ini dapat bermanfaat jika menghemat waktu dan biaya penjualan peralatan di kemudian hari.

Contoh Lease Extension

Lease Extension dapat dilakukan antara pemilik dan penyewa. Dalam kasus ini, jika kedua belah pihak memilih untuk melanjutkan sewa, pemilik dapat mengeluarkan Lease Extension saat sewa awal akan berakhir. Lease Extension juga dapat diberikan kepada penyewa oleh dealer mobil. Mari kita asumsikan seorang konsumen menyewa mobil selama empat tahun. Setelah periode tersebut, penyewa dapat memutuskan untuk membeli atau memulai sewa lagi untuk mobil baru. Dealer dapat memberikan Lease Extension awal jika kendaraan pengganti baru belum tersedia.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga