BerandaIstilahLetter of Comfort

Letter of Comfort

Letter of Comfort—juga dikenal sebagai surat pernyataan niat atau opini solvabilitas—adalah dokumen tertulis yang memberikan tingkat kepastian bahwa suatu kewajiban pada akhirnya akan dipenuhi. Dalam konteks tradisionalnya, Letter of Comfort diberikan kepada organisasi atau orang yang berkepentingan oleh auditor eksternal mengenai audit, pernyataan, dan laporan wajib yang digunakan dalam prospektus. Letter of Comfort akan dilampirkan pada pernyataan awal sebagai jaminan bahwa pernyataan tersebut tidak akan berbeda secara material dari versi final.

Memahami Letter of Comfort

Dalam penggunaan praktis, Letter of Comfort sering kali dikeluarkan oleh auditor kepada pemberi pinjaman sebagai opini solvabilitas mengenai apakah peminjam dapat memenuhi kewajiban pembayaran pinjaman. Surat tersebut merupakan opini, bukan jaminan, bahwa perusahaan yang mendasarinya akan tetap solven.

Letter of Comfort juga dapat dikeluarkan kepada penjamin emisi sebagai kewajiban untuk melakukan “investigasi yang wajar” terhadap penawaran sekuritas. Letter of Comfort ini akan memastikan bahwa laporan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Hal ini membantu penjamin emisi untuk lebih memahami aspek-aspek data keuangan yang mungkin tidak dilaporkan, seperti perubahan pada laporan keuangan dan laporan keuangan yang belum diaudit.

Kategori lain yang luas dari aplikasi Letter of Comfort adalah perusahaan induk kepada entitas anak perusahaan. Dengan demikian, perusahaan induk dapat menerbitkan Letter of Comfort (juga dikenal sebagai perjanjian keepwell) atas nama anak perusahaan yang perlu meminjam dari bank di wilayahnya atau memberikan surat kepada pemasok anak perusahaan yang ingin melakukan transaksi pembelian bahan baku dalam jumlah besar.

Manfaat Letter of Comfort

Dua pihak dalam transaksi bisnis dapat menggunakan Letter of Comfort untuk menuliskan garis besar ketentuan transaksi mereka. Sebagian besar transaksi bisnis utama memerlukan banyak waktu dari pihak manajemen untuk melakukan uji tuntas sebelum mereka dapat menyelesaikan transaksi. Letter of Comfort dapat merangkum langkah-langkah yang disetujui masing-masing pihak untuk memastikan penyelesaian transaksi yang berhasil. Letter of Comfort yang ditulis dengan baik dapat meyakinkan masing-masing pihak bahwa waktu yang dihabiskan untuk menyelesaikan tugas-tugas ini akan sepadan dengan usaha yang dikeluarkan.

Meskipun surat pernyataan tidak mengikat kedua belah pihak, surat tersebut mungkin memiliki ketentuan yang mengikat. Surat pernyataan memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk menjelaskan ketentuan yang mengikat ini secara jelas. Misalnya, ketentuan yang mengikat mungkin menyatakan bahwa satu pihak berutang sejumlah uang kepada pihak lain jika pihak tersebut memutuskan untuk menarik diri dari kesepakatan. Jumlah uang ini mungkin sama dengan biaya yang dikeluarkan oleh pihak yang tidak meninggalkan kesepakatan.

Surat pernyataan juga dapat mencakup ketentuan yang mengikat mengenai kerahasiaan yang menetapkan apa yang boleh atau tidak boleh diungkapkan oleh para pihak kepada pihak luar mengenai transaksi tersebut. Surat pernyataan dapat memiliki berbagai ketentuan yang mengikat, termasuk ketentuan mengenai non-persaingan atau perekrutan karyawan eksekutif tertentu jika kesepakatan tersebut berhasil.

Surat pernyataan juga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh pendanaan yang sangat dibutuhkan. Jika pihak ketiga yang dapat diandalkan membuktikan kapasitas perusahaan untuk membayar kembali pinjaman, perusahaan dapat menyampaikan pernyataan ini kepada lembaga peminjaman sebagai bukti kelayakan kreditnya. Meskipun lembaga peminjaman akan mempertimbangkan banyak faktor dalam keputusannya, surat pernyataan yang meyakinkan dapat menjadi faktor penting bagi perusahaan.

Pertimbangan Khusus

Surat pernyataan biasanya ditulis dengan kata-kata yang tidak jelas, untuk mencegah penerbit dibebani kewajiban yang dapat ditegakkan secara hukum. Dalam banyak kasus, surat pernyataan menciptakan kewajiban moral bagi penerbit, bukan kewajiban hukum.

Perusahaan umumnya tidak memberikan surat pernyataan kecuali benar-benar diperlukan. Hal ini karena dalam skenario terburuk, perusahaan mungkin akan menanggung risiko finansial jika terjadi situasi yang tidak terduga. Misalnya, jika anak perusahaan tidak dapat membayar utang, perusahaan induk mungkin bertanggung jawab atas jumlah penuh jika surat pernyataan tersebut ditulis dengan buruk, atau mungkin harus mengeluarkan biaya hukum yang mahal untuk membuktikan bahwa surat pernyataannya bukan jaminan diam-diam atas kewajiban pembayaran anak perusahaannya.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga