Bull Trap

Bull trap / Jebakan naik adalah sinyal palsu yang mengacu pada tren penurunan saham, indeks, atau sekuritas lain yang berbalik setelah reli meyakinkan dan menembus level support sebelumnya. Pergerakan ini “menjebak” trader atau investor yang bertindak berdasarkan sinyal beli dan menghasilkan kerugian pada posisi beli yang dihasilkan. Perangkap naik juga dapat merujuk pada pola whipsaw.

Memahami Jebakan Naik (Bull Trap)

Jebakan naik terjadi saat trader atau investor membeli sekuritas yang menembus di atas level resistance-sebuah strategi berbasis analisis teknikal yang umum digunakan. Meskipun banyak penembusan diikuti oleh pergerakan kuat yang lebih tinggi, sekuritas dapat dengan cepat berbalik arah. Hal ini dikenal sebagai “jebakan banteng” karena trader dan investor yang membeli breakout “terjebak” dalam perdagangan. Pedagang dan investor dapat menghindari jebakan banteng dengan mencari konfirmasi setelah penembusan. Contohnya, trader dapat mencari volume yang lebih tinggi dari rata-rata dan kandil bullish setelah penembusan untuk mengonfirmasi bahwa harga akan bergerak lebih tinggi. Penembusan yang menghasilkan volume rendah dan kandil yang tidak pasti-seperti bintang doji-bisa menjadi tanda jebakan naik. Dari sudut pandang psikologis, jebakan naik terjadi ketika bulls gagal mendukung reli di atas level penembusan, yang mungkin disebabkan oleh kurangnya momentum dan/atau aksi ambil untung. Bears dapat mengambil kesempatan untuk menjual sekuritas jika mereka melihat divergensi, menjatuhkan harga di bawah level resistensi, yang kemudian dapat memicu order stop-loss. Cara terbaik untuk menangani jebakan naik adalah dengan mengenali tanda-tanda peringatan sebelumnya, seperti penembusan volume rendah, dan keluar dari perdagangan secepat mungkin jika jebakan naik dicurigai. Order stop-loss dapat membantu dalam situasi seperti ini, terutama bila pasar bergerak cepat, untuk menghindari emosi yang mendorong pengambilan keputusan.

Contoh Jebakan Naik (Bull Trap)

Dalam contoh ini, sekuritas dijual dan mencapai titik terendah 52 minggu baru sebelum rebound tajam dengan volume tinggi dan naik ke resistensi garis tren. Banyak pedagang dan investor yang ikut bergerak, mengantisipasi penembusan di atas resistensi garis tren, namun sekuritas berbalik arah pada resistensi dan berbalik turun tajam dari level ini. Bulls baru terjebak dalam perdagangan panjang dan mengalami kerugian yang cepat, kecuali jika teknik manajemen risiko yang agresif dilakukan. Pedagang atau investor dapat menghindari jebakan kenaikan dengan menunggu penembusan terjadi sebelum membeli sekuritas, atau setidaknya mengurangi kerugian dengan menetapkan order stop-loss yang ketat tepat di bawah level penembusan.

Baca Artikel Lainnya

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya