Harga emas naik ke sekitar level $3330 per troy ons, ditopang oleh meningkatnya permintaan aset safe haven di tengah memanasnya tensi perdagangan global.
Kenaikan ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan akan memberlakukan tarif 35% terhadap Kanada mulai 1 Agustus, dan akan memberlakukan tarif 15%-20% terhadap sebagian besar mitra dagang lainnya. Kebijakan tersebut disampaikan beberapa saat setelah Trump memberikan ancaman tarif kepada Brasil, dan mengusulkan tarif untuk tembaga, semikonduktor, dan produk farmasi.
Di sisi lain, seruan Trump agar The Fed memangkas suku bunganya sebesar 300 basis poin memicu spekulasi bahwa ia akan mencalonkan kedua The Fed yang cenderung dovish pada tahun depan. Hal ini juga menimbulkan kekhawatiran seputar prospek inflasi dalam jangka panjang, yang bisa mendorong investor untuk beralih ke emas sebagai sarana lindung nilai terhadap inflasi.
Dari sisi data ekonomi, jumlah warga AS yang mengajukan tunjangan pengangguran tercatat lebih rendah dari perkiraan dan turun untuk minggu keempat berturut-turut. Data ini kian memperkuat pandangan bahwa pasar tenaga kerja AS masih tetap kuat.
Dari sisi kebijakan moneter, para investor sejauh ini masih memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunganya hingga dua kali pada sisa tahun ini.
