Yen Jepang menguat ke sekitar level 147.5 per Dolar AS meski data perdagangan Jepang membukukan hasil yang mengecewakan.
Ekspor Jepang pada bulan Juli tercatat turun 2.6% (YoY) – penurunan terbesar dalam kurun lebih dari empat tahun akibat lemahnya permintaan dari luar negeri serta kebijakan tarif AS. Sementar itu, impor juga tercatat turun 7.5% – kontraksi keempat sepanjang tahun ini. Namun, angka tersebut masih lebih baik dari perkiraan turun 10.4%.
Di sisi lain, data lainnya mengungkapkan bahwa pesanan mesin inti – yang menjadi indikator utama belanja modal – membukukan kenaikan setelah sempat turun dua bulan berturut-turut.
Terkait kebijakan moneter, para investor terus dibayangi ketidakpastian terkait langkah Bank of Japan (B0J) berikutnya di tengah beragamnya sinyal dari sejumlah pejabat BoJ. Gubernur BoJ terus bersikap hati-hati, dan menegaskan bahwa tingkat inflasi inti Jepang masih berada di bawah target 2%.