Harga minyak mentah WTI turun ke bawah level $59,6 per barel seiring belum meredanya kekhawatiran seputar surplus pasokan di tengah adanya sanksi baru terhadap Rusia.
Prospek harga minyak masih cenderung bearish. Para analis memperkirakan pasokan minyak pada tahun ini akan mengalami surplus, dan kondisi ini kemungkinan akan berlanjut hingga tahun 2026, seiring meningkatnya produksi minyak dari negara anggota OPEC maupun non-OPEC di tengah melambatnya pertumbuhan permintaan minyak.
Harga minyak juga tertekan oleh berita bahwa pelabuhan Novorossiysk di Rusia kembali beroperasi usai ditutup dua hari akibat serangan Ukraina.
Di sisi lain, para investor mencermati sanksi Amerika Serikat terhadap perusahaan minyak Rusia, Rosneft dan Lukoil, yang dijadwalkan berlaku pada 21 November. Kebijakan ini telah mendorong sejumlah negara, seperti Tiongkok, India, dan Turki, berhenti membeli minyak dari Rusia dan mencari alternatif pasokan dari negara lain.
Harga minyak juga ditopang oleh terganggunya ekspor akibat serangan di Sudan, penyitaan kapal tanker oleh Iran di perairan Teluk pada pekan lalu, serta kemungkinan tindakan militer AS di Venezuela.


