Yen Jepang kembali melemah ke sekitar level 154,6 per Dolar AS meskipun data pertumbuhan ekonomi Jepang mencatatkan hasil yang lebih baik dari perkiraan.
Pertumbuhan ekonomi Jepang pada Q3 2025 dilaporkan mengalami kontraksi 0,4%. Meskipun demikian, kontraksi tersebut masih lebih baik dari perkiraan kontraksi 0,6%.
Sentimen negatif terhadap Yen tetap tinggi setelah Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi meminta Bank of Japan (BoJ) untuk mempertahankan kebijakan suku bunga rendah, dengan alasan kebijakan moneter harus mendukung pertumbuhan ekonomi yang solid serta stabilitas inflasi.
Di sisi lain, Gubernur BoJ Kazuo Ueda menilai konsumsi domestik tetap kuat, ditopang oleh peningkatan pendapatan rumah tangga dan menguatnya pasar tenaga kerja. Ia menambahkan bahwa tingkat inflasi inti perlahan mendekati target 2%, sehingga membuka peluang bagi BoJ untuk menaikkan suku bunganya lebih lanjut.
