Dolar Australia menguat ke sekitar level $0.663 di tengah masih adanya ketidakpastian seputar prospek suku bunga secara global.
Hal tersebut terjadi setelah pertumbuhan ekonomi AS pada Q1 2024 direvisi turun, sehingga kembali meningkatkan optimisme bahwa The Fed akan segera menurunkan suku bunganya meskipun sejumlah data ekonomi AS baru-baru ini membukukan hasil yang positif dan sejumlah pejabat The Fed mempertahankan sikap hawkishnya.
Di tempat terpisah, tingkat inflasi Australia yang lebih tinggi dari perkiraan memperkuat spekulasi bahwa Reserve Bank of Australia (RBA) akan menaikkan suku bunganya lebih lanjut.
Menurut data terbaru, tingkat inflasi Australia naik menjadi 3.6% (YoY) dari 3.5% (YoY) pada bulan sebelumnya.
Angka tersebut bertentangan dengan ekspektasi pasar, yang memperkirakan tingkat inflasi Australia akan turun ke angka 3.4% dan merupakan level tertinggi sejak bulan November lalu.
Para pelaku pasar saat ini memperkirakan RBA akan mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, dan diprediksi baru akan mulai menurunkan suku bunganya pada bulan Mei tahun depan.