Dolar Australia melemah ke sekitar level $0.655 menyusul terjadinya rebound pada mata uang Dolar AS, terutama setelah beberapa pejabat Federal Reserve meragukan potensi terjadinya penurunan suku bunga pada tahun ini.
Meskipun demikian, dalam basis mingguan, Aussie masih diperdagangkan di zona hijau di tengah naiknya harga tembaga dan minyak serta pelemahan Dolar AS.
Dari dalam negeri, para investor tengah menilai data yang menunjukkan bahwa Australia membukukan surplus perdagangan terendah dalam kurun lima bulan terakhir akibat turunnya ekspor bijih besi sementara impor meningkat.
Dari sisi kebijakan moneter, pada pertemuan terakhirnya, Reserve Bank of Australia (RBA) memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga di angka 4.35%. Selain itu, RBA juga mulai memberikan sinyal bahwa tingkat inflasi akan terus turun, sehingga memperkuat spekulasi bahwa RBA akan mulai menurunkan suku bunganya pada akhir tahun ini.