Harga minyak mentah WTI turun ke sekitar level $81 per barel menjelang pengumuman kebijakan moneter terbaru dari Federal Reserve. Selain itu, investor juga tengah mencermati data aktivitas bisnis dari sejumlah negara besar untuk mengukur prospek permintaan seraya memantau perkembangan geopolitik di Timur Tengah.
Para trader juga mencermati sebuah data yang menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik 1.347 juta barel pada pekan lalu, atau lebih rendah dari ekspektasi naik 1.601 juta barel.
Sementara itu, harga minyak turun ke posisi terendah dua bulan seiring meredanya kekhawatiran bahwa konflik antara Israel dan Hamas akan meluas sekaligus mengganggu pasokan minyak dari wilayah tersebut.
Data aktivitas manufaktur China yang lebih rendah dari perkiraan juga turut membebani harga minyak.
Di tempat terpisah, Bank Dunia menyatakan bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi global diprediksi akan menurunkan harga minyak menjadi $81 per barel pada tahun 2024, kecuali jika terjadi eskalasi konflik di Timur Tengah.