Fair Credit Reporting Act (FCRA) adalah undang-undang federal yang mengatur pengumpulan informasi kredit konsumen dan akses ke laporan kredit mereka. Undang-undang ini disahkan pada tahun 1970 untuk menangani keadilan, keakuratan, dan privasi informasi pribadi yang terkandung dalam file lembaga pelaporan kredit (CRA).
Cara Kerja Fair Credit Reporting Act (FCRA).
Fair Credit Reporting Act adalah undang-undang federal utama yang mengatur pengumpulan dan pelaporan informasi kredit tentang konsumen. Aturannya mencakup bagaimana informasi kredit konsumen diperoleh, berapa lama informasi tersebut disimpan, dan bagaimana informasi tersebut dibagikan kepada orang lain—termasuk konsumen itu sendiri.
Komisi Perdagangan Federal / The Federal Trade Commission (FTC) dan Biro Perlindungan Keuangan Konsumen/ the Consumer Financial Protection Bureau (CFPB) adalah dua lembaga federal yang bertugas mengawasi dan menegakkan ketentuan hukum. Banyak negara bagian juga memiliki undang-undang sendiri terkait pelaporan kredit. FCRA secara keseluruhan dapat ditemukan dalam Kode Judul Amerika Serikat 15, Bagian 1681.
Tiga biro pelaporan kredit utama—Equifax, Experian, dan TransUnion—serta perusahaan lain yang lebih terspesialisasi, mengumpulkan dan menjual informasi tentang riwayat keuangan konsumen individu. Informasi dalam laporan mereka juga digunakan untuk menghitung nilai kredit konsumen, yang dapat mempengaruhi, misalnya, tingkat bunga yang harus mereka bayar untuk meminjam uang atau apakah mereka memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman.
Apa yang Bisa dan Tidak Bisa Dilakukan Biro Kredit Berdasarkan Hukum
Fair Credit Reporting Act menjelaskan jenis data yang boleh dikumpulkan oleh biro kredit. Itu termasuk riwayat pembayaran tagihan orang tersebut, pinjaman masa lalu, dan hutang saat ini. Ini juga dapat mencakup informasi pekerjaan, alamat sekarang dan sebelumnya, apakah mereka pernah mengajukan pailit atau berhutang tunjangan anak, dan catatan penangkapan apa pun.
FCRA juga membatasi siapa yang diperbolehkan melihat laporan kredit dan dalam kondisi apa. Misalnya, pemberi pinjaman mungkin meminta laporan ketika seseorang mengajukan hipotek, pinjaman mobil, atau jenis kredit lainnya. Perusahaan asuransi juga dapat melihat laporan kredit konsumen ketika mereka mengajukan polis. Pemerintah dapat memintanya sebagai tanggapan atas perintah pengadilan atau panggilan pengadilan oleh dewan juri federal, atau jika orang tersebut mengajukan permohonan untuk jenis izin tertentu yang dikeluarkan pemerintah. Dalam beberapa kasus, namun tidak semua, konsumen harus sudah melakukan transaksi atau menyetujuinya secara tertulis sebelum biro kredit dapat mengeluarkan laporan mereka. Misalnya, pemberi kerja dapat meminta laporan kredit pelamar pekerjaan, namun hanya dengan izin pelamar. Namun, beberapa calon pemberi pinjaman dan perusahaan asuransi dapat mengakses bagian dari laporan kredit Anda tanpa izin Anda untuk memutuskan apakah akan mengirimi Anda penawaran kredit atau asuransi yang tidak diminta. Proses ini disebut penyaringan awal, dan undang-undang memperbolehkan Anda untuk tidak ikut serta dalam proses ini.
Hak Konsumen Berdasarkan FCRA
Konsumen juga berhak melihat laporan kreditnya sendiri. Berdasarkan undang-undang, mereka berhak atas setidaknya satu laporan kredit gratis setiap 12 bulan dari masing-masing tiga biro besar. Mereka dapat meminta laporannya di situs web resmi pemerintah untuk tujuan tersebut: AnnualCreditReport.com.
Berdasarkan FCRA, konsumen juga mempunyai hak untuk:
- Verifikasi keakuratan laporan mereka ketika diperlukan untuk tujuan pekerjaan
- Menerima pemberitahuan jika informasi dalam file mereka telah digunakan untuk merugikan mereka dalam mengajukan kredit atau transaksi lainnya
- Sengketa—dan minta biro mengoreksi—informasi dalam laporan mereka yang tidak lengkap atau tidak akurat
- Hapus informasi usang dan negatif setelah tujuh tahun pada sebagian besar kasus, atau 10 tahun pada kasus beberapa kebangkrutan
- Jika biro kredit gagal menanggapi permintaan mereka dengan memuaskan, orang tersebut dapat mengajukan pengaduan ke CFPB.
Contoh Aksi FCRA
Katakanlah seseorang ingin menyewa apartemen dan pemiliknya menolak permohonannya, dengan mengklaim bahwa itu karena laporan kredit atau nilai kreditnya. Calon penyewa menganggap hal ini bohong, dan mencurigai bahwa hal itu disebabkan oleh warna kulit atau agamanya, yang merupakan alasan yang melanggar hukum untuk menolak sewa. Berdasarkan FCRA, mereka dapat meminta laporan kredit mereka dan memeriksa apakah informasi di dalamnya sesuai dengan klaim pemilik rumah. Mereka juga dapat melihat apakah pemiliknya benar-benar mencabut laporan kreditnya atau berbohong tentang hal tersebut. Jika memang terjadi pelanggaran, pemilik rumah bisa dikenakan denda.
Kesimpulan
Fair Credit Reporting Act (FCRA) mengatur apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan biro kredit terhadap informasi yang mereka kumpulkan tentang Anda. Ini juga memberi Anda hak-hak tertentu sebagai konsumen. Karena informasi dalam laporan kredit Anda penting dalam banyak hal, ada baiknya memeriksanya secara berkala untuk mencari kesalahan, yang kemudian dapat Anda minta untuk diperbaiki oleh biro. Berdasarkan FCRA, Anda berhak mendapatkan salinan laporan kredit Anda secara gratis setidaknya setahun sekali.