Harga emas turun lebih dari 1% menjadi sekitar $2300 per troy ons seiring kian meredanya kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah.
Para investor menjual aset safe havennya dan beralih ke aset berisiko setelah Iran tampak mengabaikan serangan yang dilancarkan oleh Israel guna meredakan ketegangan.
Tidak hanya itu, harga emas juga tertekan oleh pernyataan hawkish dari sejumlah pejabat Federal Reserve.
Dalam pernyataan terbarunya, sejumlah pejabat The Fed kembali memberikan sinyal akan mempertahankan suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama guna mengendalikan inflasi.
Sebagai informasi, tingkat suku bunga yang tinggi membuat daya tarik aset yang tidak menghasilkan bunga seperti emas menjadi kurang menarik.
Ke depan, fokus para investor akan tertuju pada rilis data Personal Consumption Expenditures (PCE) pada hari Jumat untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter The Fed di masa mendatang.